BATAM, GK.com – Masalah air di Kota Batam, khususnya di daerah-daerah yang memiliki ketinggian tanah (elevasi) tinggi, sudah berlangsung sejak lama. Hal ini disebabkan oleh kurangnya produksi dan distribusi air, serta pertumbuhan penduduk yang pesat.
Untuk mengatasi masalah ini, Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) BP Batam bekerja sama dengan PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir terus berupaya meningkatkan kapasitas dan jangkauan layanan air minum bagi masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membangun Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baru di Waduk Duriangkang, yang mampu menghasilkan 350 liter air per detik.
Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengunjungi warga Kaveling Sagulung Baru (Saguba) pada Jumat (4/8/2023) sore, untuk menyampaikan komitmennya dalam menyelesaikan masalah air di daerah tersebut. Kaveling Saguba merupakan salah satu daerah yang memiliki elevasi tertinggi di Kota Batam, dan sudah mengalami kesulitan mendapatkan air sejak beberapa tahun lalu.
Muhammad Rudi menjelaskan bahwa IPA baru berkapasitas 350 liter per detik tersebut sudah selesai dibangun dan diuji coba, sehingga warga Saguba sudah bisa merasakan aliran air sejak Kamis (3/8/2023) malam. Namun, ia juga mengakui bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki seluruh infrastruktur air di Kota Batam mencapai Rp 4,5 triliun, sehingga tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
“Saya harus membagi anggaran daerah juga supaya semuanya merasa adil. Tapi saya akan bertanggung jawab. Sebagai kepada daerah yang saya pimpin, maka saya akan berusaha semampu saya,” ucapnya.
Direktur BU SPAM BP Batam, Denny Tondano, menambahkan bahwa IPA baru berkapasitas 350 liter per detik itu masih dalam tahap uji coba, sehingga aliran air di daerah Saguba masih belum stabil. Ia berharap bahwa setelah IPA tersebut beroperasi secara permanen pada bulan September 2023, masalah air di daerah tersebut bisa teratasi.
Direktur PT Air Batam Hulu – PT Air Batam Hilir (ABH – ABHi), Mujiaman Sukirno, menyatakan bahwa pengoperasian IPA baru tersebut sudah memberikan dampak positif bagi warga Blok K Kaveling Saguba, yang merupakan daerah dengan elevasi paling tinggi di Saguba. Ia mengatakan bahwa warga Blok K sudah bisa menikmati air pada malam hari, meskipun siang hari masih belum lancar.
“Saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami akan terus berusaha memperbaiki pelayanan kami agar masyarakat bisa mendapatkan air yang cukup dan berkualitas,” tuturnya.
Kaveling Saguba, salah satu daerah dengan elevasi tertinggi di Kota Batam, akhirnya bisa merasakan aliran air bersih setelah BP Batam dan Pemko Batam berkomitmen untuk menyelesaikan masalah air yang sudah berlangsung lama. Muhammad Rudi, Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, mengunjungi warga Saguba pada Jumat (4/8/2023) sore dan menyampaikan bahwa telah dioperasikan satu Instalasi Pengelolaan Air (IPA) baru berkapasitas 350 liter per detik di Waduk Duriangkang.
“Alhamdulillah, warga Saguba yang sudah mendapatkan air tadi malam, itu dari pompa yang baru. Karena yang lama sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan,” kata Muhammad Rudi.
Ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produksi dan distribusi air ke seluruh Kota Batam, diperlukan biaya sebesar Rp 4,5 triliun. Namun, anggaran daerah harus dibagi secara adil untuk berbagai kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, penambahan IPA dan jaringan pipa tidak bisa dilakukan sekaligus.
“Saya akan bertanggung jawab sebagai kepala daerah yang saya pimpin. Saya akan berusaha semampu saya,” tegasnya.
Direktur BU SPAM BP Batam, Denny Tondano, mengakui bahwa produksi dan distribusi air masih kurang memadai. Untuk itu, ia menginformasikan bahwa IPA baru berkapasitas 350 liter per detik itu sedang diuji coba dan akan beroperasi penuh pada bulan September 2023.
“Instalasi pengelolaan air baru ini, berdasarkan kebijakan yang diambil oleh pak Muhammad Rudi. Kami harap ini dapat membantu pengaliran air ke Saguba,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur PT Air Batam Hulu – PT Air Batam Hilir (ABH – ABHi), Mujiaman Sukirno, mengatakan bahwa IPA baru ini telah berdampak positif pada aliran air di Blok K Kaveling Saguba. Ia mengatakan bahwa warga Saguba sudah bisa menikmati air pada malam hari, meskipun siang hari masih terbatas.
“Kami juga siapkan truk tangki yang datang setiap setengah jam untuk membantu warga yang masih kekurangan air,” katanya.
Mujiaman juga mengimbau kepada warga untuk tidak menggunakan pompa air, terutama yang tinggal di daerah rendah. Hal ini karena pompa air dapat mengganggu aliran air ke daerah yang lebih tinggi.
“Mari sama-sama menunggu air datang dan dialirkan ke tandon masing-masing. Jangan sampai tetangga lain terganggu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ABH – ABHi bersama BU SPAM BP Batam akan terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan air bagi masyarakat Kota Batam sesuai arahan dari Muhammad Rudi.
“Saya akan gunakan secara maksimum kemampuan saya dan kewenangan yang diberikan pak Rudi untuk melayani masyarakat Kota Batam,” tutupnya.(***)
Editor : Ronny