Lingga, GK.com – Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan oleh Pemerintah pada Program Keluarga Harapan (PKH) sangat di nanti oleh masyarakat kurang mampu, tak terkecuali masyarakat Sungai Lumpur Kabupaten Lingga.
Salah satu masyarakat Sungai Lumpur, Wati yang tidak pernah mendapatkan bantuan tersebut merasa kecewa. Pasalnya, pernah anggota dari Kelurahan Sungai Lumpur serta perwakilan dari Provinsi Kepri berkunjung ke rumahnya untuk melakukan verifikasi data, dan mendokumentasikan foto-foto saat mereka turun ke rumah-rumah warga, namun tak satu pun bantuan yang dijanjikan tersebut sampai ke rumahnya.
“Foto-foto rumah saya diambil sebagai dokumentasi mereka, namun herannya, satu bantuan pun tidak pernah saya dapatkan selama Bapak itu menjabat menjadi Lurah,” ungkap Wati melalui via Telephone kepada Media ini.
“Saya merasa heran, jelas saya adalah salah satu yang di data untuk dapatkan bantuan. Jadi untuk apa di dokumentasikan rumah saya, kalau pada akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Sempat juga waktu itu saya di tanya-tanya terkait penghasilan, lalu pekerjaan saya,” ujarnya, Jumat (28/04/2023).
Sementara itu, terkait permasalahan tersebut, Lurah Sungai Lumpur, Raja Roni Wahyudi menerangkan, “Sistem untuk mendapatkan bantuan sekarang, kami kumpulkan semua data-data melalui RT/RW, lalu pihak Dinas terkait lah yang memilih,” jelasnya, Kamis (27/04/2023) sekitar pukul 14.00 Wib.
“Untuk bantuan kita ada Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Dan setiap bantuan ini kita tidak bisa memastikan berapa KK yang akan menerimanya. Bisa aja dalam tahun ini keluarga A dapat bantuan BLT, tahun depan tidak dapat,” ujar Raja Roni Wahyudi.
“Masyarakat ada yang komplain terkait bantuan tersebut, karena merasa dirinya tidak dapat, padahal ini di luar kuasa kami, pusatlah sebagai penentunya langsung. Di Kelurahan kita, bantuan dana UMKM sudah tidak ada lagi, namun diganti dengan pinjaman Bank yang bunga nya 0%, bunga tersebut nantinya akan ditanggung Pemerintah, dan maksimal pinjamannya 20 juta untuk kita yang mau membuka usaha”. tutur Roni. (NDY).
Editor : Ron