Jumat, Juli 26, 2024
spot_img

Fun Enduro 2023 : Acara Sukses yang Diselenggarakan oleh Trail Adventure Community (TAC) Batam

Batam, GK.com – Acara Fun Enduro 2023 berhasil diselenggarakan oleh Trail Adventure Community (TAC) Batam di Sirkuit Non Permanen Mangsang di Tanjungpiayu, Batam. Acara tahunan ini menarik perhatian berbagai pihak dan peserta, dengan total 185 pembalap dari beberapa daerah di Provinsi Kepulauan Riau, serta Jawa dan Sumatera, mengambil bagian dalam beberapa kategori. Pada tanggal 11-12 Maret 2023.

Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, yang hadir pada sesi penutupan dan memberikan beberapa piala dan penghargaan kepada para pemenang, meminta agar acara bergengsi ini diadakan secara konsisten setiap tahun. Hal ini karena Batam memiliki kontur tanah yang baik dan terletak strategis dekat negara-negara Asia seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Sehingga sangat cocok untuk mengembangkan acara ini menjadi pariwisata olahraga di Kota Batam.

“Saya mewakili Pemerintah Daerah dan sangat menghargai kegiatan ini. Saya berharap acara tahunan ini dapat diadakan dalam skala yang lebih besar sehingga pertemuan pembalap dan trabaser dapat dibawa ke panggung internasional dalam bentuk pariwisata olahraga,” katanya.

Acara ini harus terus didukung oleh semua pihak, baik tingkat daerah maupun nasional. Namun, ia mengingatkan agar pengelolaan acara harus lebih baik dan rapi. Jika diadakan setiap tahun, tidak mustahil acara ini akan menjadi agenda nasional.

Selain itu, kegiatan ini setidaknya dapat mendorong komunitas otomotif lainnya untuk mengadakan acara serupa. “Mudah-mudahan akan memicu karena kelasnya tidak lagi lokal atau nasional. Beberapa offroader dan trabaser dari banyak negara akan hadir. Juara dunia juga akan hadir untuk memberi semangat,” katanya.

Seperti diketahui, medan sulit yang dilalui pembalap dari Jawa Tengah, Karimun, Dabo Singkep, Batam hingga Bintan membuat para peserta hampir menyerah. Hal ini karena lokasi yang dikenal dengan medan curam dan ekstrem menguras adrenalin dan energi saat berpacu melawan waktu untuk menyelesaikan jarak 2,8 kilometer yang dibuat oleh peserta.

Akibatnya, pembalap harus mengandalkan kemampuan dan keahliannya melalui jalur curam dan berlubang sambil bersaing dengan pembalap lain. Start yang unik membuat pembalap kewalahan saat memulai balapan. Awalnya pembalap menuruni dataran tinggi, berkelok-kelok turun hingga akhirnya memaksa peserta untuk naik dengan ketinggian bukit mencapai 45 derajat.(***)

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles

- Advertisement -Seedbacklink