Kepri, GK.com – Memiliki letak geografis yang strategis, Pemerintah Pusat bakal menjadikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai ujung tombak pengembangan investasi. Adanya wacana ini mengacu pada tiga kawasan seperti kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau Free Trade Zone (FTZ) yang berada di Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, serta beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Menyikapi wacana Pemerintah Pusat, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan pihaknya memiliki kesempatan untuk melobi Pemerintah Pusat guna menggenjot pembangunan proyek infrastruktur penunjang investasi dan menginginkan perataan pembangunan di setiap Daerah.
“Yang kita lakukan saat ini adalah berupaya untuk tetap berkomunikasi serta berkolaborasi bersama Pemerintah Pusat. Agar tujuan kitadalam mengembangkan dan memajukan Daerah segera terwujud. Apa lagi, Pemerintah saat ini sedang menggesa untuk menyiapkan Master Plan pembangunan Kepri,” ungkap Ansar Ahmad, Kamis (29/09/2022).
Lebih lanjut, Ansar Ahmad menjelaskan bahwa, upaya yang dilakukan pihaknya dijalankan secara serius dan transparan, sehingga hasil yang didapatkan sesuai harapan. Pastinya momen ini bakal melahirkan growth full, jika nanti growth full ini berkembang, tugas kita hanya mengurus bagaimana trickle-down effect juga dapat dirasakan Kabupaten/Kota yang ada.
“Yang tidak kalah penting adalah, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan salah satu misi Provinsi. Kedepan kita akan melakukan skema bersama untuk mempercepat pengembangan SDM, seperti memanfaatkan Gedung Workshop besar sebagai tempat pelatihan Ketenagakerjaan, mendorong rescalling dan upscalling,” jelas Ansar.
Beberapa waktu yang lalu, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo secara terbuka menyatakan bahwa, di dalam Master Plan dijelaskan Kabupaten Bintan ditunjuk langsung sebagai Pusat Pariwisata Internasional, industri maintenance, repair, and overhaul (MRO), dan juga industri pengelolaan makanan. Untuk Kabupaten Karimun akan fokus sebagai pusat industri maritim serta perikanan. Sedangkan Kabupaten Kepulauan Anambas bakal dikembangkan menjadi sentra perikanan dan wisata.
Masih mengacu pada pernyataan Wahyu Utomo sebagai Ibu Kota Provinsi Kepri yakni Kota Tanjungpinang bakal dikembangkan menjadi Pusat Pemerintah, pendidikan, wisata budaya melayu, dan industri halal. Kabupaten Lingga ditujukan sebagai pusat pertanian, perkebunan dan peternakan, serta wisata. Adapun Kota Batam sendiri bakal dikembangkan menjadi pusat hubungan logistik internasional, pariwisata, industri kedirgantaraan, industri digital dan kreatif. Sedangkan pengembangan di wilayah terluar yakni, Kabupaten Natuna sebagai jalur perdagangan laut, sentra perikanan, kelautan, dan wisata.
Disamping itu pula, Wahyu meyakini bahwa Kepri seharusnya menjadi lokomotif investasi. Terlebih potensi wisata yang ada di Kepri juga semestinya menjadi perhatian Pemerintah.
“Kita berupaya untuk mendorong pembangunan Bandara di Bintan sebagai pintu masuk wisatawan. Kemudian, infrastruktur yang dibutuhkan berupa konektivitas darat”. pungkas Wahyu. (Hms/Red).
Editor : Sai