Batam, GK.com – Dalam rangka melihat perkembangan dan pengelolaan Kota Batam yang di lakukan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam pada Minggu (16/10/2022), Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI Isa Rachmatarwata beserta rombongan dengan didampingi Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto mengunjungi sejumlah asset BP Batam.
Adapun sejumlah asset yang dikunjungi diantaranya, Bendungan Sei Gong, Camp Vietnam Infinite Studios Batam, dan Masjid Habibie.
Dalam kesempatan itu, Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman (DJA Kemenkeu) Chalimah Pujihastuti mengatakan, pihaknya ingin melihat bagaimana manajemen yang ada di Batam saat ini. Yang mana BP Batam dan Pemko Batam berada pada satu kepemimpinan Muhammad Rudi. Hal ini juga dibuktikan dengan beberapa proyek BP Batam yang telah selesai dan akan rampung.
“Kami melihat ada proses pembangunan dan perubahan di Batam yang sangat signifikan, dengan didukung akses jalan yang lebar, serta kualitas yang sangat baik. Terakhir saya berkunjung ke Batam Tahun 2017 silam, dan sekarang terasa sangat jauh berbeda,” ungkap Chalimah Pujihastuti.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada BP Batam yang terus berinvovasi dalam membangun infrastruktur dan pengembangan pelayanan publik, khususnya pada layanan sistem logistik.
“Kami berharap, BP Batam dan Pemko Batam terus bersinergi dalam melakukan akselerasi pembangunan, demi mewujudkan Kota Batam yang semakin maju dan berdaya saing. Kebijakan yang diambil pastinya juga harus memiliki dampak yang luas bagi masyarakat, kemajuan yang dialami oleh Batam diharapkan mampu mengangkat derajat perekonomian bagi Daerah yang berada di sekitarnya,” ujar Chalimah Pujihastuti.
Sementara itu, Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto menyambut baik kunjungan rombongan DJA ke Batam. Dirinya mengatakan, pembangunan Batam yang terus maju tidak terlepas dari anggaran yang di dukung oleh Kementerian Keuangan, khususnya DJA. Hal ini akan menjadi hubungan yang baik antara kedua belah pihak.
“Dukungan dari DJA ini tergantung pada bagaimana kita memberikan argumentasi penjelasan program yang mau kita jalankan, dan juga ketika menyampaikan apakah program tersebut bagus atau tidak. Kalau bagus manfaatnya, tentu optimal akan di dukung terus oleh DJA”. tutur Purwiyanto. (Red/Hms).
Editor : Milla