Jumat, Juli 26, 2024
spot_img

Bangun Integritas Islam untuk Kepri Lebih Baik

GUBERNUR KEPRI H. Nurdin Basirun menyebutkan bahwa pemimpin itu lahirnya dari umat. Jika pemimpin salah, maka umat Islam akan semakin terpuruk. Untuk itu dibutuhkan kepemimpinan yang berintegritas keislaman.

“Membangun keluarga kita berdasarkan syariat Islam. Demikian juga dengan pemimpin, yang mesti memajukan Islam di negeri ini,” ujar Nurdin dalam sambutannya saat acara tabligh akbar Ustaz Abdul Somad (UAS) di Balai Desa Penyengat, Tanjungpinang, Senin (6/8).

Menurut Nurdin, tanah Melayu lekat dengan keislaman, yang mana Penyengat tampuk kejayaan kerajaan melayu riau lingga, johor dan pahang yang bersyariat islam menuju sebagai warisan dunia.

“Ini jadi harapan kita bersama, mari bersatu demi marwah Melayu dan martabat islam sebagai kebanggaan Kepri,” lanjut Nurdin.

Pembangunan akhlak generasi muda juga menjadi perhatian utama Nurdin, karna pembangunan akhlak umat sendiri merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kepri.

“Karna mereka adalah ujung tombak masa depan bangsa, maka persiapkan mereka dengan sebaik mungkin salah satunya dengan bekal agama,” tambah Nurdin.

Sementara itu Dirut PT. Bank Riau Kepri Irfandi Gustari mengatakan bahwa Bank Riau Kepri ikut bekerjasama mengadakan Tabligh akbar ini sebagai peningkatan literasi perbankan syariah, yang mana tumbuh sebesar 5℅ selama 5 tahun ni.

“Semoga bank Riau Kepri sebagai pemegang amanah kedepannya dapat meningkatkan perbankan syariah,” kata Irfandi.

Gubernur sendiri sehabis menunaikan safari subuh dan tausiyah di Surau Al Mujaahidin, Jl. Bakar Batu, bergegas menuju ke Bandara RHF Tanjungpinang untuk menyambut langsung kedatangan Ustadz Abdul Somad.

Kedatangan UAS sapaan akrab beliau disambut antusias masyarakat yang sudah menanti dan ikut mengawal perjalanan rombongan dari Bandara RHF menuju ke Pulau Penyengat.

Selama berada di Kepri, UAS akan melaksanakan rangkaian safari dakwahnya, tidak hanya berdakwah di Ibukota Tanjungpinang, UAS juga akan berkunjung ke Batam serta Anambas untuk berdakwah di sana.

Dalam dakwahnya di Penyengat, UAS mengambil tema “Integrasi ke-Islamaban dan ke-Melayuan menuju Pulau Penyengat sebagai warisan dunia”. Dalam sejarahnya pada 1803 – 2018 selama 215 tahun yang lalu pada zaman Sultan Mahmud, begitu kayanya orang melayu dimasa lalu yang hebat, menjadikan ekonomi yang baik bagi keislaman.

“Bangkitnya kejayaan melayu dimasa lalu dengan adanya islam,” ujar UAS.

UAS melanjutkan bahwa ajaran Islam bukan tentang istiqhfar atau berdoa saja, tapi ajaran islam mencakup semua hal tentang kehidupan seperti aqiqah, sunatan, pernikahan,pembangunan mesjid, semua itu adalah ekonomi.

“Marilah kita lihat budaya melayu yang dulu dengan kebesaran islam, Dalam islam ilmu hidup harus ditata dulu sebelum masuk ilmu ke surga dunia,” lanjut Somad.

UAS menambahkan bahwa dengan adanya Islam mengangkat derajat manusia, bukan karena kesombongan dan keangkuhan tapi ingin menunjukkan islam itu bisa semua dengan keberadaban dunia dengan ekonominya. (ADV)

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles

- Advertisement -Seedbacklink