Tanjungpinang, GK.com – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, melakukan Reses di kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang, Selasa (12/3) siang.
Dalam kunjungan yang di pimpin langsung oleh Wakil Ketua II DPRD Kota Tanjungpinang, Ahmad Dani menyampaikan beberapa pembahasan terkait rencana pembangunan atau pembenahan yang akan dilakukan di Tahun 2019 ini, salah satunya tentang pembenahan di dalam BUMD, yaitu menata pedagang di Melayu Square agar terlihat lebih rapih.
Suasana saat berlangsungnya Reses di Kantor BUMD Kota Tanjungpinang
“Melayu Squre adalah salah satu yang menjadi Ikon di Kota Tanjungpinang, BUMD mengusulkan agar pedagang atau gerobaknya dapat diseragamkan menggunakan identitas Melayu, agar ciri khas Melayu tetap menonjol,” kata Dani.
“Pertama kali Melayu Square ini dibuat bertujuan untuk menunjukkan bahwa Kota Tanjungpinang yang berasal dari tanah Melayu, maka dari itu kami mencoba ingin mewujudkan kembali tujuan tersebut dengan dimulainya dari menata para pedagang yang ada di area tersebut, dengan harapan jangan sampai ciri khas Melayu itu hilang,” tutur Dani.
“Kedua, kita juga akan fokuskan rencana rehap total pasar potong lembu di Tahun ini, yang pembangunannya nanti menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kemungkinan diatas Bulan Juli mendatang, sementara untuk konsepnya tetap memakai tradisional,” terang Dani.
Para anggota DPRD dari Komisi I saat membahas rencana pembangunan dan pembenahan di Tahun 2019 di Kantor BUMD Tanjungpinang
Lalu, lanjut Dani menjelaskan, terkait masalah parkir juga tak luput kita bahas dalam pertemuan ini, yang mana parkir sangatlah dibutuhkan di pasar, termasuk juga parkir diarea Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, nantinya.
Dikatakan Dani, saat ini Ia menilai parkir sangatlah berpotensi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk Tahun 2018, penghasilan BUMD mencapai sekitar Rp 500 juta, sementara BUMD mentargetkan untuk Tahun 2019 ini nantinya bisa mencapai miliaran rupiah.
“Nantinya pihak BUMD lah yang akan melakukan lobi, dan DPRD dalam hal ini tentunya akan siap untuk membantu, serta mendukung terkait usulan tersebut, bagaimana agar caranya parkir di Pelabuhan SBP nantinya bisa masuk ke BUMD,” ujar Dani.
“Saat ini pihak BUMD masih memikirkan solusinya, mudah-mudahan tercapai,” tambah Dani.
“Tentunya dalam hal ini, kami sangat mendukung, karena BUMD adalah harapan kita sebagai ujung tombak untuk PAD, sesuai dari Undang-Undang tentang Otonomi Daerah, bahwa daerah itu haruslah berdiri sendiri, dalam hal ini, salah satunya harus dari BUMD,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Divisi Operasional BUMD Tanjungpinang, Pramudji menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan pasar potong lembu yang nantinya akan dibangun itu adalah dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diperdagin) Kota Tanjungpinang.
“Kami (BUMD) hanya pengelola saja, begitu juga terkait anggaranya nanti, tentunya pihak Disperdagin lah yang tau,” ucap Pramudji.
Dikatakan Pramudji, dari beberapa poin tersebut yang akan menjadi prioritas adalah pembenahan Melayu Square yang berada ditepi laut, Kota Tanjungpinang.
“Yang diprioritaskan tahun ini adalah Melayu Square, karena ini sudah diajukan setahun yang lalu, setelah itu menyusul rehab pasar dan lainnya,” jelasnya.
“Adapun pembenahan tersebut nantinya seperti stan-stan yang ada, tata letaknya, parkiran yang berada didalamnya, sistem penjualannya, termasuk pembayaran sewanya dengan cara non tunai yang akan di lakukan BUMD seperti yang tertera dalam program pemerintah,” katanya.
“Semua itu nantinya yang akan kita benahi dengan nuansa Melayu, termasuk kalau bisa parkir dikeloka oleh BUMD”. tutup Pramudji.
Dalam kunjungan Reses yang pertama di Tahun Anggaran 2019 itu, diikuti oleh 11 orang anggota DPRD Kota Tanjungpinang, dari Dapil Tanjungpinang Barat-Kota, diantaranya selain Ahmad Dhani, turut hadir juga Ade Angga, Ginta Asmara, Hendi Amerta, Simon Awantoko, Rosiani, Hendi Amerta, Rosiani, Maiyanti, Hendry Delvi, dan Kendy Agustin. (Red).
Editor : Milla