Karimun, GK.com – Puluhan nelayan dari Teluk Uma dan Desa Parit, Kecamatan Tebing, mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karimun dalam rangka melakukan unjuk rasa terkait Kapal Hisap milik PT Timah yang dianggap telah merugikan para Nelayan, Kamis (5/12) pagi.
Sebelumnya, para Nelayan telah mengingatkan kepada pihak PT Timah terkait dampak buruk yang akan terjadi akibat dari Kapal Hisap tersebut seperti merusak ekosistem laut yang akhirnya hewan-hewan di laut akan berkurang, hingga menyebabkan mata pencaharian Nelayan terganggu, dan dampak lainnya yang fatal adalah membuat pencemaran terhadap lingkungan.
Namun, peringatan tersebut seolah tidak ditanggapi oleh PT Timah. Bahkan 3 unit Kapal Hisap milik PT Timah tersebut seolah leluasa beroperasi, tepatnya di Perairan Teluk Uma, serta memiliki izin dari Pemerintah setempat.
Didepan Kantor DPRD Karimun, para Nelayan meminta agar para anggota Dewan terhormat dapat bertidak tegas, tidak hanya datang ke kantor untuk tidur.
“Kami, para Nelayan menolak keras atas keberadaan Kapal Hisap milik PT Timah yang berada di perairan Teluk Uma, karena sudah jelas bagaimana dampaknya terhadap kami dalam mencari rezeki, maupun terhadap lingkungan,” ujar salah satu Nelayan saat menyuarakan kekecewaannya.
Pada kesempatan itu, Nasrun, yang merupakan dari Tokoh Masyarakat mengatakan, perizinan Kapal Hisap PT Timah yang menimbulkan pro dan kontra diantara para Nelayan, menurutnya harus diperjuangkan, tidak hanya di dengar saja oleh para anggota Dewan maupun Pemerintah Daerah.
“Kami berharap kepada para anggota Dewan yang terhormat, agar saat ini tidak hanya sekedar menampung aspirasi masyarakat saja, melainkan wajib memperjuangkan segala keluhan masyarakat, sesuai dengan apa yang telah dijanjikan sebelum duduk di kursi Legislatif,” tuturnya.
“Kalaupun nantinya ada kompensasi yang dijanjikan sebesar Rp 700.000,-/bulan untuk para Nelayan yang dirugikan, hal itu tentunya tidak akan seimbang, dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan, apalagi terhadap mata pencarian para Nelayan, yang sudah jelas-jelas setiap harinya menggantungkan hidupnya dalam mencari rezeki untuk kebutuhan keluarga,” ungkap Nasrun.
Sekretaris Komisi III DPRD Karimun, Abdul Manaf
Sementara itu, Sekretaris Komisi III DPRD Karimun, Abdul Manaf, yang saat itu menyambut kedatangan dari para pengunjuk rasa tersebut hanya seorang diri, kepada Media ini mengatakan bahwa nantinya akan mengupayakan diadakannya pertemuan antara pihak PT Timah bersama para Nelayan, guna mencari atas solusi yang ada.
“Saat ini keputusan dari kami hanyalah bisa menyuruh pihak PT Timah agar bisa bergeser atau menjauhi dari wilayah Teluk Uma untuk sementara waktu”. Terang Abdul Manaf kepada Media ini di Ruang Kerjanya.
Miris rasanya, ditengah-tengah masyarakat menggantungkan harapannya kepada para wakil rakyat yang duduk sebagai anggota DPRD untuk memperjuangkan segala bentuk aspirasi, para anggota Dewan malah seolah-olah berlomba-lomba melakukan Reses keluar daerah, sementara di daerahnya sendiri masih banyak polemik dan masalah yang perlu di selesaikan. (Aos).
Editor : Milla