Lingga, GK.com – Sejumlah awak Media dari berbagai macam Media Elektronik maupun Media Cetak, keluhkan Pencairan Dana Publikasi Pemerintah Kabupaten Lingga yang hingga mendekati masa berakhirnya kepemimpinan Bupati Alias Wello dan Wakilnya, M. Nizar dinilai merupakan catatan terburuk disepanjang mereka memimpin Lingga.
Pasalnya, mulai dari awal Tahun 2019, yaitu tepatnya pada Bulan Maret, hingga hampir dipengujung Tahun ini, pembayaran dana tersebut belum juga diselesaikan oleh pihak Humas Kabupaten Lingga, yang dalam hal ini selaku perpanjangan tangan oleh Pemerintah Lingga dalam membayarkan tagihan tersebut.
Hal ini sontak berbanding terbalik dengan Jargon “Lingga Terbilang” yang kerap digembar-gemborkan oleh Bupati Lingga, Alias Wello dan Wakil Bupati Lingga, M Nizar, nyata tak seirama dengan harapan yang ada.
“Lingga Terbilangnya di mana ya ? Buktinya mereka yang dibawah tak menjalankan maksud dan tujuan dari Jargon Pak Bupati dan Wakilnya,” keluh Marta, mewakili dari sejumlah awak Media lainnya yang bertugas di Daerah Lingga, Selasa (29/10).
“Kalau mereka jalankan dengan amanah dan baik, harusnya mereka taulah cara untuk menjaga, agar nama baik Bupati tidak rusak karena ulah mereka,” ucap Marta.
Menurut Marta, disepanjang karir Alias Wello memimpin Pemerintahan Kabupaten Lingga mulai dari Tahun 2018–2019, adalah tahun terburuk sepanjang masa.
“Tahun 2018 lalu, dua Triwulan pencairan Dana Publikasi tidak di bayar. Sekarang di Tahun 2019 mulai Maret sampai ke Bulan November juga mulai buat ulah lagi, sementara semua pemberitaan maunya yang indah-indah,” katanya.
Masih menurut penjelasan Marta, ada perbedaan antara pencairan Dana Publikasi dengan Perjalanan Dinas.
“Bedanya kalau Perjalanan Dinas pasti lebih cepat dicairkan. Boleh cek ke BPKAD. Sementara Dana Publikasi selalu dilambat-lambatkan, bahkan seolah tak dianggap,” pungkasnya. (Red).
Editor : Milla