Kamis, November 13, 2025
BerandaKepulauan RiauEkspor Beras ke Malaysia Dimulai, Prioritaskan Pasokan Dalam Negeri

Ekspor Beras ke Malaysia Dimulai, Prioritaskan Pasokan Dalam Negeri

JAKARTA, GK.com – Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengekspor beras ke Malaysia sebesar 2.000 ton per bulan. Ekspor ini dilakukan secara antarbisnis (business to business/B-to-B), dengan titik pengiriman awal direncanakan dari Kalimantan Barat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal tersebut dalam acara syukuran pencapaian 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Jakarta, Jumat (30/5/2025). “Kami akan mulai dari wilayah yang paling dekat dengan Malaysia, yakni Kalimantan Barat,” ujar Amran.

Rencana ekspor itu telah dikomunikasikan dengan pelaku usaha di Malaysia. Indonesia menargetkan pengiriman sebanyak 2.000 ton per bulan, atau setara 24.000 ton per tahun. Namun, Amran menekankan bahwa ekspor tidak terbatas dari Kalimantan Barat saja. Pelaku usaha di wilayah lain yang memiliki akses logistik ke Malaysia juga diberi keleluasaan untuk mengekspor.

Terkait jenis beras, Amran menyerahkan keputusan kepada pelaku usaha, baik untuk beras medium maupun premium. Namun, ia menegaskan bahwa pasokan beras untuk dalam negeri tetap menjadi prioritas utama. “Yang penting kebutuhan dalam negeri tetap aman,” ujarnya.

Selain Malaysia, peluang ekspor juga terbuka untuk negara-negara anggota ASEAN lainnya. Amran menyebut ekspor akan dilakukan bila negara tetangga membutuhkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan, komunikasi dengan Malaysia telah berjalan, termasuk pertemuan langsung dengan pengusaha dari negara tersebut. “Pemerintah siap melaksanakan ekspor sesuai instruksi Presiden. Saat ini tinggal menunggu respons resmi dari pemerintah Malaysia,” kata Sudaryono.

Berdasarkan data per Jumat (30/5/2025) pukul 11.38 WIB, serapan setara beras oleh Perum Bulog telah mencapai 2.407.863 ton, sementara total stok beras nasional tercatat 4.001.279 ton. Angka ini menjadi dasar keyakinan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan di dalam negeri meskipun membuka peluang ekspor. (hdm)

Berita Terkait

Berita Populer