Kepri, GK.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Kepri menerima apresiasi dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim atas keberhasilannya melestarikan pantun sebagai budaya masyarakat Melayu Kepri.
Tidak sampai disitu, pantun juga berhasil diakui UNESCO dalam Representative Listof the Intangible Cultural Heritage (ICH) of Humanity UNESCO atau daftar representatif Warisan budaya tak benda tentang Kemanusiaan. Ditetapkannya pantun sebagai warisan Dunia oleh UNESCO, tentunya membuat Gubernur Kepri Ansar Ahmad semakin berkomitmen membuat Kepri menjadi Kepri Berbudaya.
Alhasil, Ansar Ahmad langsung mengundang Dewan Kesenian Kepri untuk membicarakan perihal pengembangan kesenian dan kebudayaan di Kedai Kopi Batu 10, Rabu (17/08/2022). Dalam pertemuan tersebut, Ansar Ahmad memberikan arahan langsung kepada Dewan Kesenian dan Disbud Kepri agar dapat membuat berbagai program dan kegiatan dalam pengembangan kesenian.
“Sudah ada beberapa hal yang kita bicarakan, dengan Bapak Gubernur. Seperti, kegiatan internal di Dewan Kesenian dan juga sinkronisasi dengan mitra strategis seperti Disbud Kepri,” ujar Ketua Dewan Kesenian Kepri Raja Ahmad Helmi.
Lebih lanjut, Raja Ahmad Helmi menjelaskan, Gubernur sangat mendukung penuh pengembangan kesenian di Kepri, termasuk nantinya berdirinya Taman Budaya Kepri. Saat ini kita memiliki tiga budaya asli yang sangat potensial untuk dikembangkan dan di perkenalkan ditingkat Nasional dan Internasional, yaitu Mak Yong, Pantun, dan Joget Dangkong.
Sementara itu, Juramadi Esram menambahkan bahwa arahan Gubernur diterimanya sertifikat pantun sebagai warisan Dunia ialah menjadi titik awal dari mengakarnya budaya berpantun.
“Ini menjadi tugas kita bersama, antara Disbud dan Dewan Kesenian. Terutama pada ada Event bulan bahasa yang jatuh pada bulan Oktober”. terang Juramadi Esram. (Ist).
Editor : Sai