Tanjungpinang, GK.com – Sebuah unggahan di Facebook yang menyebutkan adanya tindakan body shaming dari oknum dokter Puskesmas Batu 10 kepada pasien ibu Onya Choedry, viral di media sosial. Dalam unggahannya, Onya Choedry mengaku kecewa dengan perlakuan oknum dokter yang mengatakan timbangan akan rusak jika bobot yang ditimbang melebihi 100 kg.
Menanggapi hal ini, Dr. Elfiani Sandri selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjungpinang dan Dr. Muhammad Algi Fari selaku Kepala Puskesmas Batu 10, memberikan klarifikasi kepada awak media Gerbangkepri.com pada Selasa (1/8/2023) pukul 11:30 WIB di kantor Dinkes.
Dr. Elfiani Sandri mengatakan bahwa pihak puskesmas dan Dinkes sudah berkunjung ke rumah pasien untuk meminta maaf atas insiden tersebut. Namun, ia membantah bahwa ada maksud untuk melakukan body shaming atau ejekan terhadap bentuk tubuh pasien.
“Sebenarnya saat oknum dokter ini mengatakan bahwa timbangan ini akan rusak jika bobot yang ditimbang melebihi 100 kg hanya untuk mengingatkan kepada rekannya untuk berhati-hati saat menimbang pasien tersebut. Tidak ada tujuan untuk melakukan body shaming kepada pasien yang dimaksud. Juga dari pihak puskesmas Batu 10 sudah datang ke rumah pasien untuk bermediasi dan hasil dari mediasi pasien juga meminta maaf kepada kami dan sudah mengerti bahwa saat itu tidak ada maksud untuk mengejek dirinya,” ujar Dr. Elfiani Sandri.
Sementara itu, Dr. Muhammad Algi Fari mengakui bahwa banyak komentar negatif dari masyarakat terkait pelayanan Puskesmas Batu 10 yang kurang ramah. Ia berjanji akan meningkatkan kualitas pelayanan dan menanggapi keluhan-keluhan dari para pasien.
“Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, saya dan rekan-rekan akan meningkatkan kualitas pelayanan kami. Saya juga akan sangat memperhatikan keluhan-keluhan yang masuk agar segera kami tindak lanjuti,” tutup Dr. Muhammad Algi Fari.(IP)
Puskesmas Batu 10 Bantah Lakukan Body Shaming Terhadap Pasien
