Kepri, GK.com – Dimulai pada tahun 2022, sebuah program yang bertujuan untuk melestarikan habitat laut dan menjaga lingkungan laut agar tidak tercemar, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) telah menyampaikan sebuah pergerakan yang dilakukan Bangsa Indonesia untuk menjaga laut kepada Dunia luas.
Dalam kunjungan ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono memperkenalkan program tersebut dengan nama Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL). Nantinya setiap satu bulan dalam setahun para nelayan akan diminta untuk tidak mengambil ikan, melainkan mengambil dan mengumpulkan sampah yang berada di laut. Sebagai gantinya sampah yang telah terkumpulkan oleh para nelayan bakal dibayar sesuai harga ikan terendah.
“Gernas BCL ini merupakan sebuah implementasi salah satu dari lima desain program ekonomi biru oleh KKP,” ungkap Trenggono, Selasa (18/10/2022) saat mengunjungi Kampung Madong di Tanjungpinang.
Lebih lanjut, Trenggono memaparkan manfaat yang didapatkan dari Gernas BCL terbagi beberapa kategori. Pertama : perluasan kawasan konservasi tertutup, yang mana Indonesia terbagi menjadi enam zona, dimana Kepri masuk zona satu sampai di laut Natuna yang bakal didesain satu kawasan yang tidak boleh diganggu, tidak boleh dilintasi kapal, hingga tidak boleh dilakukan aktivitas penangkapan ikan. Sehingga efek yang didapatkan nantinya akan mampu memproduksi oksigen, menyerap karbon, serta menjadi tempat pemijahan ikan.
Kedua : program penangkapan ikan secara terukur. Maksudnya iyalah, ikan yang tidak diregulasi dengan baik mengakibatkan habisnya biota laut. Ketiga : pengembangan budidaya yang menjadi harapan ke depan bagi Indonesia, agar Indonesia memiliki komoditi unggulan sebagai hasil dari program ini. Dan terakhir, program pengelolaan wilayah pesisir dan Pulau-pulau kecil dengan tujuan wilayah pesisir yang harus dijaga dengan baik dan maksimal. Sebab, menurut teori dua mil dari pesisir merupakan ekosistem utama dalam penyerapan karbon yang di dalamnya terdapat habitat Mangrove, lumpur tumbuh tenggelam, padang lamun dan terkoneksi pada terumbu karang.
“Saya berharap kelima program ini dapat dijalankan, di sosialisasikan dan diimplementasikan di Kepri. Nanti kita akan berkoordinasi dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Insya Allah, tahun depan jika saya kesini lagi, saya sudah dapat melihat hasil dari salah satu komoditi unggulan,” harap Trenggono.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri Adi Prihantara mewakili Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan ucapan terima kasih Pemerintah dan masyarakat kepada Kementerian KKP atas pengimplementasian program ekonomi biru di Kepri.
“Mudah-mudahan semangat kehidupan maritim kita segera terwujud, agar masyarakat dapat sejahtera dari hasil laut yang kaya dengan jenis komoditasnya”. ucap Adi Prihantara.
Dalam kunjungannya di Kepri, Trenggono turut didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo, Dirjen PSDKP Laksda TNI Adin Nurawaludin, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Haripinto Tanuwidjaja, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhan Marsda TNI Donny Ermawan Taufanto. Dan hadir juga seluruh ajaran Forkopimda Kepri, Wali Kota Tanjungpinang Rahma, serta para akademisi. (Hms/Red).
Editor : Sai