Minggu, Oktober 6, 2024
spot_img

BP Batam bersama Komite Keselamatan Bendungan Berkunjung ke Waduk Duriangkang Dan Waduk Tembesi 

Batam, GK.com – Sebagai tindaklanjut untuk mempercepat realisasi rencana proyek investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, tim Teknis Kerja Sama Pengembangan PLTS Waduk KPBPBB Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama tim Komisi Keamanan Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kunjungan ke Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi.

Bertempat di Ruang Presentasi Gedung Marketing Center BP Batam, Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK selaku Ketua tim Teknis Kerja Sama Pengembangan PLTS Waduk KPBPBB, Irfan Syakir Widyasa memberikan paparan singkatnya, lalu berlanjut pada kunjungan lapangan ke Waduk Duriangkang serta Waduk Tembesi.

Kunjungan tim Komisi Keamanan Bendungan Kementerian PUPR yang di pimpin oleh Dr. Aries Firman ini dilakukan dalam rangka percepatan Proyek Strategis Nasional PLTS Skala Besar di Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi Batam.

Dr. Aries Firman mengatakan, Pemerintah sepakat  mendukung energi terbarukan. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik Nasional, salah satunya dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung. Sebagai pilot project pengembangan energi surya di Indonesia, PLTS Terapung ini diharapkan dapat menjadi bahan riset, referensi, ataupun penelitian untuk mengembangkan teknologi serupa di daerah – daerah lain.

Untuk itu, bendungan harus dilakukan sertifikasi setiap lima tahun sekali, dan beberapa kendala ringan yang terdapat di Waduk Duriangkang, serta Waduk Tembesi ini harus terus di minimalisir.

“Tujuan kami datang kesini adalah untuk mengetahui kondisi awal kedua bendungan ini pada Tahun 2022 sebelum digunakan sebagai tempat untuk PLTS terapung” terang Aries Firman, Kamis (15/09/2022).

“Kondisi bendungan dan PLTS kedepannya harus saling mendukung, terutama karena Waduk Duriangkang merupakan tulang punggung penyediaan air bersih di Batam, maka kondisinya harus tetap dijaga dengan baik saat PLTS terapung telah terealisasi,” ucapnya.

“Bendungan dan PLTS terapung harus saling menguntungkan satu sama lain, utamanya Waduk Duriangkang yang merupakan tulang punggung air bersih di Batam yang harus kita jaga dengan tetap mewujudkan rencana pengembangan energi bersih terbarukan ini (PLTS). Agar energi bersih terbarukan yang berasal dari PLTS ini tidak boleh terlambat untuk direalisasikan, namun tetap mengedapankan aspek keselamatan bendungan,” ungkapnya.

“Energi bersih terbarukan adalah hal yang mutlak dan tidak boleh terlambat untuk kita kembangkan, namun jangan sampai kita kekurangan air bersih saat musim kemarau, dan kelebihan air bersih saat musim penghujan,” kata Aries Firman.

Senada dengan Aries Firman, Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK selaku Ketua Tim Teknis Kerja Sama Pengembangan PLTS Waduk KPBPBB, Irfan Syakir Widyasa juga berharap agar setelah kunjungan lapangan ini dilakukan, seluruh Stakeholder yang terlibat dalam proyek pengembangan PLTS Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi mendapat gambaran awal yang lengkap untuk dilakukan rapat secara intensif mulai Oktober 2022.

“Karena proyek yang menjadi bagian dari Presidensi G20 ini cukup komprehensif dari hulu ke hilir, kami akan segera memulai rapat secara intensif pada Oktober 2022 bersama dengan kementerian dan lembaga, serta seluruh Stakeholder dalam proyek ini,” tutur Irfan Syakir.

“Kami juga akan berusaha untuk memaksimalkan potensi PLTS yang dapat diakomodir oleh Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi untuk mencukupi kebutuhan konsumsi energi lokal serta untuk kebutuhan ekspor,” ujarnya.

“Kapasitas energi yang akan dihasilkan tentunya kami akan meminta rekomendasi dari Komisi Keamanan Bendungan Kementerian PUPR, memperhatikan aspek keselamatan Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi”. Tegas Irfan Syakir.

Hadir dalam kegiatan itu, General Manager SPAM Hulu Hadjad Widagdo, Kabid Perencanaan Tata Ruang dan Tata Bangunan Adi Nugroho, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kepri Wawan Yulianto, beberapa pejabat tingkat IV BP Batam, rombongan dari Komisi Keamanan Bendungan Kementerian PUPR, serta para Stakeholder terkait pengembangan PLTS Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi. (mi/na).

Editor : Milla

Related Articles

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img