Jumat, Juli 26, 2024
spot_img

Gubernur Kepri Dan Bupati Karimun Kunjungi 2 Menteri, Ini yang Dibahas

Jakarta, GK.com – Guna mempercepat pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah yang terletak di Kabupaten Karimun, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad bersama Bupati Karimun Aunur Rafiq  menemui Menteri Perhubungan Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (02/06/2022).

Menurut Gubernur Kepri Ansar Ahmad, hal ini merupakan tindak lanjut dari upaya Provinsi Kepri dalam melakukan koordinasi terkait pengembangan Bandar Udara dan juga  Pelabuhan Malarko yang ada di Karimun. Serta meminta  kepada Menteri Perhubungan agar jalur penerbangan rute Tanjungpinang – Karimun dan Pekanbaru segera dibuka, dikarenakan arus perjalanan orang sudah semakin membaik.

“Suatu Daerah akan sulit berkembang jika akses keluar dan masuk masih belum memadai. Minimal harus ada Bandara yang layak di satu Daerah yang  bisa untuk mendarat pesawat berukuran Boeing 737,” ucap Ansar Ahmad.

Sedangkan pembangunan Bandara Raja Haji Abdullah Pemprov Kepri telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 10 Miliar untuk pembebasan lahan perpanjangan runwey Bandara Karimun. Saat ini panjang runwey Bandara hanya sepanjang 1.600 meter dan akan diperpanjang minimal 2.000 meter. Yang mana saat ini juga sedang dilakukan koordinasi pinjam pakai kawasan hutan yang ada untuk perpanjangan Bandara.

“Kita harap semuanya lancar, pada intinya kita tidak bakal bosan untuk terus datang ke pusat guna menanyakan perkembangan apa yang kita minta. Ini semua agar perekonomian Kepri bisa berkembang merata, dan masyarakat semangkin sejahtera,” ungkap Ansar.

Selain itu, Ansar Ahmad juga menyinggung Pelabuhan Malarko yang saat ini sedang dalam tahap dilakukannya desain penataan Pelabuhan kontainer, di mana  posisi Karimun sangat strategis berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, serta dekat juga dengan Kabupaten Meranti, yang mana kedua  Provinsi saling membutuhkan.

“Karimun sendiri memiliki potensi pengembangan di bidang  kemaritiman yang memiliki peluang investasi sangat besar, dan sekarang banyak investor yang ingin berinvestasi di dalamnya. Peluang ini harus kita tangkap, caranya dengan mempermudah kedua akses itu” sebutnya.

Seusai bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ansar Ahmad bersama Aunur Rafiq, beserta rombongan bergegas menuju Kantor Kemenko Perekonomian RI. Rombongan di sambut hangat oleh Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo.

Dihadapan Wahyu Utomo, Ansar Ahmad  menjelaskan jika suatu Daerah yang terintegrasi dengan FTZ, maka  Karimun sangat membutuhkan adanya fasilitas Bandara yang memadai. Saat ini Bandara di Karimun belum bisa disinggahi Pesawat berbadan besar, sehingga perlu perpanjangan runwey.

“Kita berharap hingga di akhir tahun 2023 nanti, Bandara Karimun sudah bisa disinggahi oleh Pesawat yang besar. Dengan demikian, saya yakin perekonomian akan hidup. Saat ini dana yang kita butuhkan sebesar Rp. 180 Miliar. Adapun dana yang ada baru terkumpul sebesar Rp. 120 Miliar yang didapatkan dari Kemenhub dan Rp. 10 Miliar dari APBD Pemprov Kepri”. jelasnya. (Ist).

Editor : Milla

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles

- Advertisement -Seedbacklink