Tanjungpinang, GK.com – Meskipun sistem belajar tatap muka belum dilaksanakan, namun Guru Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Tanjungpinang tetap harus menjalankan metode tersebut dengan cara mendatangi rumah siswanya. Proses ini dilakukan karena tidak semua siswa mampu melakukan pembelajaran dengan metode Daring (Dalam Jaringan).
Kepala SLBN 1 Tanjungpinang, Kalisni kepada Awak Media ini mengatakan, pada dasarnya para Guru melakukan Daring, namun bagi siswa yang tidak mampu untuk mengikuti sistem tersebut, mau tidak mau harus dengan sistem Luring, yakni berkunjung ke rumah siswa untuk melakukan pembelajaran.
“Dalam pelaksanaan metode Luring, setiap harinya dapat dilakukan satu hingga dua siswa. Pihak Sekolah tidak memberatkan Guru untuk jumlah perharinya, namun pengulangan pertemuan dilakukan dengan melihat pemahaman siswa, karena proses seperti ini diperbolehkan oleh pihak Dinas Pendidikan, namun tetap memperhatikan pedoman protokol kesehatan,” tutur Kalisni.
Sementara itu, terkait dengan proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), SLBN 1 Tanjungpinang m menjalankannya dengan menggunakan sistem offline, dengan alasan tidak banyak pendaftar dan perlunya kegiatan asesmen yaitu penilaian untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan anak yang hasilnya nanti dapat menentukan rancangan pembelajaran sebelum di kelaskan.
“Kegiatan asesmen ini melibatkan terjadinya kontak fisik, berbeda dengan keadaan sekarang yang tidak diperbolehkan untuk berkumpul. Maka, untuk mencari solusinya, nanti kami akan melakukan rapat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri terkait bagaimana keputusan akhirnya”. tutup Kalisni. (RC).
Editor : Febri