Tanjungpinang, GK.com – Keluarga besar SMPN 7 Tanjungpinang tengah berduka. Pasalnya, mereka baru saja menerima kabar bahwa 3 orang Siswanya kini telah meninggal dunia karena tenggelam akibat terseret arus ombak saat berenang di Pantai Trikora pada hari Minggu (2/2) lalu.
Kepala SMPN 7 Tanjungpinang, Misnaneli kepada Media ini menyampaikan bahwa, dirinya telah memanggil dan meminta keterangan dari seorang Siswa yang berada di tempat yang sama dan selamat dalam insiden naas tersebut.
“Mereka ini sudah cukup lama merencanakan untuk pergi berlibur ke Pantai Trikora, tetapi ada kendala menentukan hari untuk pergi, sehingga pada hari minggu baru dapat untuk pergi berkunjung,” kata Misnaneli, Selasa (04/2) sekitar pukul 13.30 Wib di Ruang Kerjanya.
Baca :
https://gerbangkepri.com/2020/02/03/korban-pantai-trikora-terus-berjatuhan/
Dari hasil keterangan yang di peroleh, terdapat 13 orang yang turut ikut berkunjung ke Pantai Trikora saat itu, diantaranya 11 anak yang berasal dari SMPN 7 Tanjungpinang, 1 siswa dari SMPIT Al Madinah dan 1 siswa dari SMA Negeri 3 Tanjungpinang.
“Para siswa ini berangkat dengan menggunakan sepeda motor sebanyak 6 unit dan tiba sekitar pukul 12.30 Wib,” ungkap Misnaneli.
Disampaikan Misnaneli, gelombang pada saat itu sudah mulai kuat, beberapa orang memutuskan untuk segera naik ke darat, tetapi tidak untuk Delon, Ronaldo Robinson Silaban, Haykal dan Sofyan yang masih tetap berenang di laut.
“Posisi mereka ini sudah berada di tengah dan tiba-tiba gelombang kuat datang, karena badan Delon yang besar, dia yang memegang kawannya itu, dengan posisi di tangan kirinya Sofyan dan di tangan kanannya Haykal, sedangkan Robinson berada di belakangnya,” lanjutnya menjelaskan.
Nasib berkata lain, akibat kuatnya ombak pada saat itu, Delon tidak bisa untuk mempertahankan kawannya, sehingga mereka terpisah digulung ombak.
Pada pukul 15.30 Wib, Delon ditemukan dalam keadaan selamat, kemudian dilanjutkan dengan penemuan jenazah Ronaldo Robinson Silaban pada pukul 17.30 Wib.
“Untuk anak kita Sofyan dan Haykal, waktu itu belum ditemukan, jadi saya beserta Guru lainnya, selama pencarian hanya bisa membaca Yasin dan berdoa agar mereka segera ditemukan, kata Misnaneli.
Tepat pukul 01.15 Wib dini hari, ditemukan jenazah Haykal Fatrah, kemudian pada subuh pukul 05.05 Wib disusul dengan penemuan jenazah M. Sofyan.
“Akhirnya penemuan jenazah mereka berdua berhasil ditemukan, saya sedikit tenang dan langsung menuju ke RSUP dan memberi saran kepada kedua keluarga agar segera dikebumikan, karena mengingat sudah cukup lama mereka meninggal, maka pukul 10.00 Wib tadi dikebumikan,” jelas Misnaneli.
Dikatakan Misnaneli, ketiga korban tersebut merupakan siswa yang baik, dan masing-masing korban memiliki bakat dan kepintaran masing-masing.
Dengan tingkah laku mereka disekolah yang baik, Haikal salah satu pemain Marawis dan Sofyan dari kelas 7 sangat pintar, sementara Ronaldo Robinson anak yang tegas dalam menenangkan kelas yang bising di Sekolah”. tutup Misnaneli. (MA).
Editor : Febri