TANJUNGPINANG– Kepedulian Pemerintah Kota Tanjungpinang terhadap anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dimasa akan datang mengenai dunia pendidikan maupun kesehatan sangatlah besar.
Pendidikan yang baik juga haruslah dibarengi dengan kondisi fisik yang sehat. Imunisasi sejak dini merupakan suatu bentuk perhatian pemerintah dalam menjadikan anak-anak sebagai penerus bangsa yang lebih baik dimasa mendatang.
Bertempat di Puskesmas Batu 10, Kamis (27/09), Walikota Tanjungpinang H. Syahrul, S.Pd membuka secara resmi Pertemuan Kegiatan Evaluasi II Hasil Imunisasi Maesles Rubella (MR), sekaligus melakukan sosialisasi terkait isu MR yang beredar dimasyarakat selama ini.
Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Kota Tanjungpinang Rustam, SKM,M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Drs. Huzaifa Dadang AG.M.Si, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Tanjungpinang, Drs. H. Ahadi, Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP, Staff Puskesmas Batu 10, Kader Posyandu Se- Kota Tanjungpinang, serta para tamu undangan lainnya.
Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul meminta kepada semua Sekolah untuk dapat benar-benar dalam menerima ilmu tentang Campak dan Rubella.
“Saya berharap kepada Bapak dan Ibu Kepala Sekolah agar dapat menyampaikan kepada para Wali Murid, bahwa dampak Campak dan Rubella ini sangatlah berbahaya sekali,” ucapnya.
“Saya juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk dapat bersama-sama berkontribusi dalam mensukseskan program Pemerintah mengenai Rubella dan Campak, jangan khawatir semua yang kita lakukan tergantung niat baik yang memang harus dilakukan untuk generasi di masa mendatang supaya sehat,” himbau Syahrul.
“Semoga dengan melakukan evaluasi ke dua ini, kita dapat mengubah pemahaman terhadap pemberian Imunisasi Measles Rubella (MR), yang sudah kita sama-sama kaji,” harap Syahrul.
Sementara itu, Kepala Dinkes Dalduk KB Kota Tanjungpinang, Rustam, SKM. M.Si menjelaskan, imunisasi MR ini dilaksanakan sejak tanggal 1 Agustus 2018, untuk pencapaian imunisasi tersebut sampai saat ini hanya 69,3%, atau sekitar 38.828 anak, dari jumlah anak 56.031, tentunya hal ini masih jauh di bawah untuk mencapai target Nasional yang harus kita tingkatkan pada bulan September.
“Kota Tanjungpinang merupakan capaian paling tinggi diantara 7 Kabupaten/Kota, disini kita bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang dalam hal ini harus kita tingkatkan dari sekolahan yang ada di Tanjungpinang yang capaiannya hanya baru 10%,” ujarnya.
Rustam, menambahkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah perlu bersinergi dalam mendukung imunisasi ini, “mari kita hilangkan persoalan dan pemahaman isu Imunisasi MR terkait vaksin yang mengandung bahan yang haram, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) khususnya di Provinsi Kepri memperbolehkan untuk melaksanakan imunisasi tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskan Rustam, ada 3 Negara yang memproduksi Vaksin MR ini, yaitu pertama Negara Jepang yang hanya produksi untuk negaranya sendiri, yang ke dua Negara Cina yang belum terverifikasi untuk digunakan, dan yang ke tiga adalah Negara India yang telah terferivikasi untuk digunakan oleh 26 Negara Islam, termasuk Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan kesaksian dari korban yang pernah terkena virus Rubella dan Campak, yaitu Maharani. Ia menuturkan betapa menyakitkan bila terserang virus tersebut.
“Dulu saya sempat terserang virus Rubellah dan Campak, Alhamdulillah setelah diberi vaksin, sampai saat ini saya dan anak terhindar dari virus tersebut,” terangnya. (RZ)