Gelar Karya P5RA MAN Tanjungpinang: Membangun Jiwa dalam Keragaman

0
51
Dalam momen bersejarah ini, seluruh peserta, panitia, dan tamu undangan berkumpul untuk berfoto bersama setelah acara Gelar Karya P5RA yang berlangsung di lapangan futsal MAN Tanjungpinang. Acara yang diadakan pada 21 Mei 2025 ini tidak hanya menjadi ajang pameran kreativitas siswa, tetapi juga simbol kebersamaan dan semangat kolaborasi dalam mengangkat tema "Lestari Budaya: Membangun Jiwa dalam Keragaman." ( Foto : SISKA / GK.com )

Tanjungpinang, GK.com – MAN Tanjungpinang menggelar acara Gelar Karya P5RA yang berlangsung di lapangan futsal sekolah pada hari Rabu, dari pukul 07.45 hingga 11.00. Acara ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, termasuk kepala-kepala SMA negeri dan swasta di kota Tanjungpinang, penerbit buku Intan Pariwara, perwakilan orang tua siswa, komite sekolah, serta instansi terkait seperti BSI, BRK Syariah, KUA Bukit Bestari, PUSPAGA Provinsi Kepri, Kemenag Kota Tanjungpinang, Kanwil Kemenag Provinsi Kepri, MTs Tanjungpinang, dan MIN Tanjungpinang. Rabu, 21 Mei 2025.

Yulia Deni, S.Pd., selaku Ketua Panitia Kegiatan P5RA, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka yang diterapkan di MAN Tanjungpinang. Gelar karya ini mengangkat tiga tema utama. Untuk siswa kelas 10, terdapat dua tema: pertama, “Bangun Jiwa Raga” dengan proyek sosialisasi anti-bullying, pemilihan duta anti-bullying, dan pameran poster anti-bullying; kedua, “Kearifan Lokal” dengan proyek bazar makanan tradisional Melayu Kepri. Sementara itu, siswa kelas 11 mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika” melalui proyek pementasan drama musikalisasi. Secara keseluruhan, gelar karya ini mengusung judul “Lestari Budaya: Membangun Jiwa dalam Keragaman”.

Yulia menambahkan, “Harapan kami sebagai guru di MAN Tanjungpinang adalah agar gelar karya ini bukan hanya menjadi sarana pentas seni dan implementasi Kurikulum Merdeka, tetapi juga agar nilai-nilai yang terkandung dalam setiap proyek dapat memberikan pengaruh positif kepada siswa. Di antaranya adalah nilai menghargai dan menghormati dalam proyek anti-bullying, nilai kewirausahaan dan mencintai budaya sendiri dalam proyek kearifan lokal, serta nilai menghargai dan mengenal lebih jauh budaya yang ada di Nusantara dalam proyek pementasan drama musikalisasi”.

Kepala Sekolah MAN Tanjungpinang, Ulfah Ismiati, S.Pd., M.M., menekankan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk menguatkan profil pelajar Pancasila. “Kami tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada karakter dan kreativitas kewirausahaan. Kegiatan ini diharapkan dapat mengajarkan siswa untuk lebih peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, serta mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang bermanfaat bagi masyarakat di masa depan,” ujarnya.

Ulfah menambahkan, “Kesimpulannya, kegiatan ini sangat strategis untuk mendorong para siswa agar lebih mampu mengembangkan diri dan memberikan manfaat di masa mendatang”. (SISKA)