Tanjungpinang, Gk.com – Sebagai salah satu Sekolah yang mendapatkan kesempatan untuk belajar mengajar dengan chromebook, SMPN 5 Tanjungpinang merasa sangat beruntung dan antusias dalam mengikutinya.
Dikatakan oleh Kepala SMPN 5 Tanjungpinang Afrizal, metode pembelajaran ini sangat mendukung pengembangan kemampuan berpikir siswa dalam mencari sumber belajar.
“Untuk menjadi Sekolah Google, minimal 10% guru harus memiliki sertifikat L1. Kami sebagai guru mengikuti pelatihan selama seminggu secara Daring dan Luring dengan bantuan tutor-tutor terbaik,” ujar Afrizal, Jumat (20/10/2023).
“Setelah lulus, kami langsung menerapkannya kepada siswa kami. Namun sayangnya, hanya satu Kelas yang bisa ikut dalam program Kelas Google ini, yaitu kelas 7A. Hal ini dikarenakan program ini baru dimulai sejak tahun ajaran baru kemarin,” lanjut Afrizal menjelaskan di Ruang Kerjanya sekitar pukul 11.00 WIB.
Afrizal juga mengungkapkan terkait beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah SMPN 5 belum mendapatkan alokasi chromebook. Oleh karena itu, siswa masih menggunakan laptop pribadi.
“Semoga chromebook bisa segera terealisasi di tahun anggaran ini,” harap Afrizal.
“Saya juga berharap kalau bisa semua siswa Kelas 7A mendapatkan chromebook. Karena jika harus bergiliran dengan temannya, itu akan menghambat proses pengumpulan tugas,” ungkapnya.
Dwi, Guru Kelas 7A sekaligus salah satu Guru yang lulus sertifikat L1 mengatakan bahwa program ini sangat memudahkan tugasnya sebagai Guru, dan membuat siswa lebih mandiri.
“Saya senang bisa mengajar dengan cara yang lebih modern dan efektif”. tutup Dwi. (NDY).
SMPN 5 Tanjungpinang Terpilih Sebagai Sekolah Google
