Batam, GK.com – Direktur Badan Usaha dan Lingkungan BP Batam, Binsar Oktavidwin Tambunan yang mewakilkan Iyus Rusmana GM Unit Pengelolaan Lingkungan BP Batam memaparkan perkembangan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bengkong Sadai. Iyus mengatakan pengerjaan proyek yang didanai melalui pinjaman lunak dari pemerintah Korea Selatan itu sudah rampung 90,8 persen per Juni 2022.
Dengan rincian IPAL telah selesai 100 persen, 5 stasiun pompa 100 persen, instalasi sambungan ke rumah 69,4 persen, dan jaringan pipa 93,8 persen, papar Iyus di ruangannya dilantai 5 gedung BP Batam, Rabu (20/07/22).
Iyus Rusmana mengatakan tindak lanjut penyelesaian proyek setelah reviu BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) pusat selesai, adalah
- Addendum perpanjangan waktu dan tambahan biaya (Mei 2022), dengan perpanjangan waktu sudah disetujui EDCF Korea sampai dengan Desember 2022 ;
2. Penyelesaian 3,7 Km Pipa Utama di 7 lokasi (Juli – Desember 2022) ;
3. Sambungan Rumah (11.000 SR) : (Mulai Oktober 2022) ;
4. Commissioning (parsial) : (Januari – Juni 2023) ;
5. Beroperasi pada Juli 2023, (Sebagian area).
Masih dalam paparannya, ditambahkan addendum kontrak telah ditandatani dan menunggu persetujuan EDCF-Korea. Saat ini persiapan untuk memulai kembali pekerjaan, sebagaimana dikutip dari paparan.
Saat itu, Iyus juga menjelaskan bahwa tindak lanjut rencana pengoperasian IPAL Bengkong Sadai dan Penerapan L2T2 (Layanan Lumpur Tinja Terjadwal) yaitu :
- Pengadaan truk tinja (7 unit milik BP Batam) serta pengadaan IPLT Mobile, dan 31 milik swasta: (2019, selesai).
2. Pengadaan SDM (operator, pemeliharaan jaringan): (Jan 2021, selesai).
3. Kajian One Bill: (2020, selesai).
4. Kajian dan DED IPLT dan IPAL di 6 lokasi: (2021, selesai).
5. Pengoperasian IPAL Bengkong Sadai (Juli 2023).
6. Penyiapan penerapan L2T2 dan One Bill (koordinasi, sosialisasi, PERKA) : (Januari-November 2022).
7. Penerapan L2T2: (Mulai September 2022).
Dalam paparan disebutkan, Main pipeline sudah dikerjakan 89,7 persen atau 37,5 Km dari total 42,8 Km. Sec. Pipeline telah rampung 88,4 persen atau 67,1 Km dari total 72,5 Km. Saat ini menyisakan yang belum dikerjakan 12,1 Km.
“Kendala yang dihadapi saat ini berkaitan dengan akses ke beberapa perumahan yang belum dapat dicapai. Antara lain, Royal Property 584 m, Eden Park 658 m, Grand Orchid 415 m, dan perumahan Kembang Sari 220 m. Sementara tiga titik lainnya sudah mendapat persetujuan dengan desain ulang untuk dikerjakan, yakni diarea pinggiran sungai antara perumahan Citra Indah dan Mitra Raya 563 m, pinggiran sungai Baloi Ditpam 611 m, dan jaringan tambahan di area pasir putih 210 m. Total keseluruhan sekitar 3,7 Km”. terangnya.
Dalam timeline penyelesaian proyek tercantum target waktu pengerjaan yang harus tercapai di bulan Juli 2022 antara lain follow up persetujuan addendum ke- 7 Hansol Paper. Co.Ltd, pembayaran invoice US $ 557.684, Revisi MoD, permohonan perpanjangan waktu pinjaman dan pelaksanaan fisik proyek, pengalihan anggaran HC dan RMP ke PHLN, usulan indirect cost 19 bulan menjadi direct cost dan Addendum kontrak ke– 5 Sunjin Architecture & Engineering.
Sementara untuk konstruksi, pekerjaan pipa utama di tujuh lokasi ditargetkan pengerjaannya mulai Juli sampai Desember 2022. Dan penyambungan ke rumah ditarget pekerjaannya mulai Oktober 2022 sampai Desember 2023. Dengan masa Commisioning proyek secara keseluruhan enam bulan yakni Januari sampai Juni 2024. (MD).
Editor : Milla