TANJUNGPINANG– Gubernur Provinsi Kepri, Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos, M.Si bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepri dan para Relawan Nol Rupiah mengadakan kegiatan World Clean Up Day (WCD), Sabtu (15/09) pukul 07.15 Wib.
WCD sendiri adalah ‘Aksi Gotong Royong Terbesar Dunia’ yang terbentuk pertama kalinya di wilayah Estonia pada tahun 2008, di Indonesia sendiri baru terlibat pada tahun 2014, dan itupun hanya di beberapa Kota-Kota besar.
Di tahun 2018 WCD menargetkan ada 34 Provinsi di Indonesia, salah satunya di Provinsi Kepuluan Riau, dipimpin oleh Fadliah Idris M.Si selaku leader World Clean Up Day 2018 (WCD), dimulai sejak 1 Juli 2018.
Dalam waktu 2 Bulan terbentuk WCD di 7 Kabupaten/Kota, dan dilaksanakan secara serentak, yaitu di Tanjungpinang WCD dilaksanakan di Pelantar 1,2,dan 3, Bintan di Kelurahan Kawal, Pasar Baru Tanjung Uban, dan Lagoi, Batam di Dataran Engku Putri, Karimun di Pesisir Pantai Pasar Sore, Lingga di Kelurahan Pancur, Pantai Mempanak, Benteng Bukit Cening, Natuna di Pantai Kencana, dan Anambas di Pulau Siantan Tarempak.
Dalam sambutannya, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan, “Upaya mencegah sampah di laut dan darat itu dimulai harus dari kesadaran diri kita sendiri, dengan cara tidak membuang sampah di selokan yang ada di darat, hingga nantinya akan terbawa ke laut, dan diharapkan tidak menggunakan kantong plastik yang berlebih, dikarenakan plastik perlu ratusan tahun untuk hancur,” katanya.
“Selain itu, kebersihan juga dapat menambatkan jati diri hidup dari masyarakat, jika wilayah kita bersih, tentunya menjadi daya tarik pengungjung turis mancanegara dalam mengunjungi daerah kita,” ujarnya.
“Masyarakat Kepuluan Riau harus lebih berperan aktif dan peduli terhadap sampah yang berada di darat maupun dilaut, karena justru dilaut kita jaya, kita sukses,” ucap Nurdin sambil melemparkan senyuman manisnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepuluan Riau, Yerri Suparna mengatakan, ”Masyarakat Provinsi Kepuluan Riau khususnya di Tanjungpinang tidak hanya berharap kepada pemerintah setempat saja dalam mengatasi masalah sampah, tetapi kesadaran itu harus datang dari diri sendiri, untuk peduli terhadap sampah, karena Kota Tanjungpinang adalah merupakan gerbang wisata tempat keluar masuknya turis mancanegara dan asing, maka dari itu harus bersih dari sampah,” papar Yerri Suparna.
Di temui ditempat yang sama, Inisiator/penggerak World Clean Up Day (WCD) 2018 Provinsi Kepuluan Riau, Renald Yude S.Pi menjelaskan, “Aksi gotong royong terbesar di dunia yang dilaksanakan serentak di Kepuluan Riau, terutama di Tanjungpinang berjalan baik dan lancar, dan untuk antusias bagi para pesertanya juga cukup luar biasa,” ujarnya.
“Dalam kegiatan ini terdiri dari 120 Komunitas, Organisasi, Yayasan, Perusahaan, dan Lembaga se- Provinsi Kepuluan Riau, sementara pelaksanaannya tersebar di 11 titik utama di Kabupaten/Kota, dan di dukung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat setempat tentunya,” terang Renald pada gerbangkepri.com saat ditemui di Lapangan Gedung Daerah Tanjungpinang.
“Kami berharap, dengan adanya WCD 2018 ini, masyarakat Tanjungpinang hendaknya dapat lebih peduli dan sadar terhadap sampah,” harap Renald.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepuluan Riau, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Kepuluan Riau, beserta pihak Lantamal IV, Korem 003/WP, Kodim 0315/Bintan, Polres dan pihak-pihak lainnya yang terlibat, yang tidak bisa diucapkan satu persatu,” ucapnya.
Pada penutupan acara WCD tersebut, dilakukan pengundian Doorprize dengan berbagai hadiah menarik untuk para peserta.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Kepuluan Riau Dr. H Nurdin Basirun S.Sos, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepuluan Riau Ir. Yerri Suparna, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang Yuswandi, SH, M.Si, Pj. Walikota Tanjungpinang Drs. Raja Ariza, MM, Seketaris Daerah Provinsi Kepuluan Riau Dr. H. Tengku Said Arif Fadillah, S.Sos, M.Si, dan para peserta. (RZ)