Selasa, Maret 19, 2024
spot_img

DPR RI Gelar Audiensi Bersama SMSI, Berencana Menyatukan Anggota SMSI Dalam Sebuah Newsroom

Jakarta, GK.com – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) berencana untuk menyatukan banyak Perusahaan Media Online yang berbeda-beda, namun hal tersebut dihadapi dengan kesulitan dalam hal perspektif pemberitaan.

“Masalahnya setiap Perusahaan Media, setiap Wartawan dalam menulis berita punya perspektif masing-masing, punya sudut pandang yang berbeda-beda. Ini yang sulit untuk disatukan, harus ada langkah konsolidasi organisasi,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Aziz Syamsuddin ketika menerima kunjungan audiensi pengurus SMSI yang dipimpin oleh Ketua Umum SMSI, Firdaus, Selasa (9/6) sore, di Gedung DPR RI, Jakarta.

Pada acara audiensi tersebut, Firdaus didampingi H.M.Nasir, Junaidi, Andre Sumanegara, Teguh Idham Akbar, yang disambut oleh Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsudin, didampingi Boby Rizaldi, Dipo Nusantara dan M. Yasin.

Sebagai organisasi Perusahaan Media Siber terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 1.000 Perusahaan Pers di seluruh Provinsi se- Tanah Air. Aziz mengatakan, kalau tidak bisa menyamakan perspektif, paling tidak tone pemberitaan yang mestinya bisa disamakan.

“Itu pun tone pemberitaan akan mengalami gradasi yang berbeda-beda,” tuturnya. 

Dalam penyatuan media-media online yang berbeda-beda, kata Aziz, harus ada kepentingan yang saling memberi manfaat positif.

“Saling memberi manfaat ini penting, sebab kalau tidak ada, mereka akan mengembangkan kepentingan Perusahaan masing-masing,” ujarnya.

Ketua Umum SMSI, Firdaus menjelaskan, 1.000 Perusahaan Online yang menjadi anggota SMSI akan disatukan dalam newsroom bersama, mereka saling memanfaatkan berita-berita yang ada dalam newsroom, serta punya kewajiban untuk mengirim berita ke newsroom bersama.

Ini kepentingan yang menguntungkan buat Perusahaan-Perusahaan Media yang bergabung dengan newsroom bersama. Jadi yang disatukan bukan sudut pandangnya, bukan perspektifnya, karena itu sudah pasti sulit.

“Memang diharapkan setiap Perusahaan Media dan Wartawannya mempunyai perspektif dan tone yang baik dalam pemberitaan, kalaupun memberi kritik, tentu kritik yang membangun, kritik yang mengingatkan”.  pungkas Firdaus. (**).

Editor : Febri

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles

- Advertisement -