Syahrul : Pemilu 2019 Berbeda dan Agak Rumit

0
272

Tanjungpinang, GK.com – Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) bekerjasama dengan Forum Komunikasi Mubaligh (FKM) Kota Tanjungpinang menggelar acara Forum Diskusi dengan tema “Peran Serta Mubaligh Dalam Rangka Menyejukkan Ummat Guna Menuju Pemilu 2019 Yang Aman, Damai, dan Bermartabat”, Sabtu (15/12) pukul 09.00 Wib, di Hotel Bintan Plaza.

Dalam acara yang di gelar murni melalui anggaran dari Polda Kepri itu dan di buka langsung oleh Walikota Tanjungpinang H. Syahrul S.Pd, serta di hadiri juga oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang Drs. H. Erman Zaruddin, MM.Pd, Ketua KPU Kota Tanjungpinang Aswin Nasution, Ketua Bawaslu Kota Tanjungpinang Muhammad Zaini.

Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul mengatakan, Pemilu kali ini berbeda dan cukup rumit.

“Kedepannya harus lebih banyak sosialisasi-sosialisasi lagi mengenai pemilu, agar masyarakat paham dengan sistem pemilu kali ini, karena nanti akan ada 5 surat suara yang harus di coblos sekaligus, yaitu surat suara untuk DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, DPD RI, dan surat suara Pilpres,” jelas Syahrul.

Ketua mubaligh, Indra Imran, S.Pd, dalam sambutannya juga mengatakan, ketika membacakan laporan acara, ia mengatakan mubaligh ini sangat menyejukkan dan mendambakan ketertiban dan kedamaian.

“Kita satukan persepsi, bahwa pemilu (17/04/2019) mendatang adalah pesta demokrasi, bukan perang demokrasi di Tanjungpinang,” ujar Indra.

Sementara itu, Drs. H. Erman Zaruddin, MM.Pd selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang yang sekaligus menjadi narasumber dalam acara diskusi itu menjelaskan bahwa, ummat haruslah di bekali ilmu agama yang kuat, agar dapat terselenggaranya pemilu yang damai.

“Kerukunan umat beragama merupakan bagian dari kerukunan nasional dan jiwa yang rukun, jika semua rukun tentunya negara kita akan rukun,” kata Erman.

Ditempat yang sama, Andri Yudi selaku Komisioner KPU Kota Tanjungpinang yang juga menjadi narasumber turut mengatakan kepada para undangan yang hadir bahwa nantinya akan ada 16 Partai tingkat Nasional yang akan menjadi pilihan saat pemilu nanti.

“Dari sekarang marilah kita sama-sama menyeleksi yang mana yang akan menjadi pilihan kita nantinya,” ajak Andri.

Arifin yang juga selaku narasumber mengatakan, mubaligh merupakan badan yang memberikan pencerahan, mempersatukan ummat, bukanlah tempat untuk mengumbar  suatu kebencian, apalagi adu domba.

Di akhir acara tersebut dilakukan penandatanganan Deklarasi Pemilu Damai oleh perwakilan dari Aparatur Keamanan, Depag Kota Tanjungpinang, Penyelenggara Pemilu, FKM dan ormas-ormas islam yang ada di Kota Tanjungpinang. (FL).

Editor : Ani