Tanjungpinang, GK.com — Perumda Air Minum Tirta Kepri terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dengan melakukan percepatan perbaikan kebocoran pipa yang terjadi di beberapa titik wilayah Tanjungpinang. Langkah-langkah teknis dan koordinasi lintas instansi juga terus dilakukan, agar distribusi air kepada pelanggan segera kembali normal.
Senin (06/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, melalui sambungan telepon, Pjs. Kepala Bagian Teknik Perumda Air Minum Tirta Kepri, Dedi Junaedi menjelaskan terkait penyebab utama kebocoran pipa yang disebabkan oleh dua faktor, yakni tekanan internal dan eksternal, serta usia pipa yang sudah melewati masa pakainya.
“Secara teknis, tekanan internal pipa masih dalam batas toleransi. Namun, tekanan eksternal terutama dari kendaraan yang melintas di ruas jalan tempat pipa berada juga sangat berpengaruh, hingga menyebabkan kebocoran,” ungkapnya.
Dedi menuturkan, titik-titik kebocoran pipa memiliki tingkat kesulitan perbaikan yang berbeda, tergantung pada lokasi dan kondisi lapangan. Meski begitu, pihaknya tetap berupaya menyelesaikan perbaikan secepat mungkin, tanpa mengurangi kualitas pekerjaan.
“Kami berkomitmen mempercepat durasi perbaikan agar distribusi air segera pulih dan pelanggan dapat kembali menikmati layanan dengan normal,” tegasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Perumda Air Minum Tirta Kepri juga menyalurkan bantuan air bersih gratis melalui lori tangki air yang dikoordinasikan bersama RT/RW setempat untuk pelanggan terdampak. Selain itu, setiap gangguan distribusi air akan diumumkan melalui Media Sosial resmi, Website, dan Call Center agar pelanggan dapat segera memperoleh informasi akurat.
Perusahaan daerah ini juga telah melakukan mitigasi terhadap lokasi yang sering mengalami kebocoran. Salah satu contohnya, di Jalan D.I. Panjaitan dari arah Batu 10 hingga Batu 8, yang sebelumnya kerap mengalami kebocoran akibat jaringan pipa berada di badan jalan pasca pelebaran.
“Kami telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kepri, dan pada tahun 2023, dua jaringan pipa berhasil diganti dan digeser ke luar badan jalan,” jelas Dedi.
Kedepan, Perumda Air Minum Tirta Kepri terus mengembangkan sistem pengaturan tekanan otomatis (SCADA) yang dapat menyesuaikan tekanan dan debit air sesuai kebutuhan waktu.
“Dengan sistem ini, tekanan air saat malam hari dan siang hari akan diatur berbeda untuk meminimalisir risiko kebocoran,” tambahnya.
Dedi juga menegaskan lagi bahwa, kebocoran air sangat merugikan Perusahaan, baik secara finansial maupun dalam hal pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, dan Satuan Lalu Lintas Polri guna memastikan proses perbaikan berjalan aman dan tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Kami mohon maaf atas terganggunya pelayanan. Kami terus berupaya mempercepat perbaikan kebocoran agar distribusi air kembali normal dan kerugian baik bagi pelanggan maupun Perusahaan dapat diminimalisir”. tuturnya. (KF)