Karimun, GK.com – Kondisi pohon-pohon dianggap membahayakan pengguna jalan yang melintas di area sepanjang jalan Raja Oesman khususnya dibagian depan Danau RSUD, DPC Pemuda Demokrat Indonesia Kabupaten Karimun beserta masyarakat RT 4 / RW 5 Telaga Baru Sei Lakam Timur meminta Pemerintah Karimun melalui Dinas terkait, dalam hal ini DLH Karimun untuk segera dan serius menanggapi keluhan masyarakat mengenai pohon-pohon yang rimbun, hingga dahan dan rantingnya dibeberapa pohon bahkan menjuntai hingga kurang dari 2 meter dari badan jalan.
“Jangan menunggu ada korban, baru Pemda sibok nak turun rapikan pohon-pohon tersebut, tolong persoalan ini dianggap serius, dan menjadi perhatian khusus oleh Dinas terkait di bulan September 2025 ini,” tegas Ketua DPC Pemuda Demokrat Indonesia cabang Karimun, Dian Ihkwan.
“Kita sudah beberapa kali melaporkan keadaan ini ke pihak-pihak terkait untuk segera dilaksanakan pembersihan. Dan juga sudah selalu dijanjikan sejak 6 bulan yang lalu, bahwa pohon-pohon tersebut akan segera dirapikan, bahkan sudah masuk list daerah yang akan dirapikan, tapi sampai sekarang tidak terealisasi,” ungkap Dian Ihkwan.
“Sesekali memang terlihat petugas membersihkan rumput liar dan pohon2 hama yang tumbuh dipinggir danau, tetapi anehnya, kok pohon-pohon hias besar tidak kunjung disentuh dan dirapikan oleh petugas sampai sekarang,” katanya, Kamis (04/09/2025) sekitar Pukul 11.30 WIB.
“Rimbunnya pohon suatu saat akan membahayakan penduduk/pedagang yang berjualan disekitar, karena pada saat angin kuat, pepohonan akan bergoyang keras dan melontarkan ranting/dahannya ke rumah/kios penduduk dan pengguna jalan yang sedang lewat,” ujar Bunda, (salah satu warga/pedagang yang berjualan di Jl Raja Oesman depan Danau RSUD).
“Saat truk ukuran besar dan tinggi lewat, ranting dan sebagian dahan pohon juga patah dan menimpa pengguna jalan, khsusnya pengendara motor dibelakang kendaraan tersebut. Rimbunnya pepohonan didaerah ini juga menyebabkan sampah dedaunan yang sangat banyak dan merusak pemandangan jalan, bshkan ikut mengganggu aktifitas pedagang disini, karena turut berkali-kali menyapu Halaman tempat usahanya akibat banyaknya sampah dedaunan yang gugur”. jelas Bunda.
Hingga berita ini ditayangkan, awak Media ini sudah 2 kali mendatangi Kantor Dinas DLH Karimun untuk di mintai keterangannya, namun pejabat yang bersangkutan tidak ada di tempat. (RP)