
Batam, GK.com — Pembukaan rute internasional kapal roll-on roll-off (roro) Batam–Johor dinilai akan memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia. Rute yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ini diyakini membawa dampak positif bagi sektor logistik, pariwisata, dan perdagangan regional.
Deputi Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Fary Djemi Francis, menyatakan bahwa rute Roro ini membuka peluang lebih luas bagi pertukaran barang dan penumpang antarnegara. “Tentunya keuntungan dari pembukaan rute internasional ini adalah semakin memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara,” ujar Fary saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Menurut Fary, BP Batam mendukung penuh pembukaan rute kapal tersebut. Pada 2024, BP Batam telah menggandeng Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada untuk melakukan studi kelayakan. Hasil kajian menunjukkan bahwa rute ini layak secara ekonomis dan menguntungkan secara bisnis.
Secara operasional, rute ini akan melibatkan sejumlah pihak, antara lain ASDP sebagai operator kapal Roro, operator terminal Bintang 99 Batam, dan Pelabuhan Tanjung Belungkor di Johor, Malaysia. Ketiga pihak diproyeksikan memperoleh manfaat dari meningkatnya lalu lintas barang dan penumpang.
Pemerintah Malaysia pun disebut menyambut baik inisiatif ini. Fary mengatakan bahwa rencana tersebut telah disampaikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia saat bertemu Presiden Prabowo Subianto di Jakarta.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dampak positif dari rute ini tidak hanya terbatas pada penguatan kerja sama bilateral, tetapi juga peningkatan konektivitas regional ASEAN. Rute Batam–Johor diperkirakan akan menurunkan biaya logistik, mempercepat distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta memperluas akses pasar luar negeri.
“Ini akan mendorong pengembangan sektor logistik, pariwisata, dan sektor pendukung lainnya di Batam dan sekitarnya,” ujarnya. (hdm)