Dari Kandang Susanto ke Istana : Sapi 950 Kilogram Jadi Kurban Presiden

0
27
Sapi simental berat 950 kilogram milik Susanto, peternak asal Malang, Jawa Timur, yang dibeli Presiden Prabowo Subianto untuk kurban. (Dispangtan Kota Malang)

Kota Malang, GK.com – Di kandang sederhana miliknya di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Susanto Hari Asmoro, 47 tahun, masih terkesima. Bukan lantaran bobot sapi simental yang dipeliharanya mencapai 950 kilogram. Tapi karena hewan ternak itu akan disembelih atas nama Presiden Prabowo Subianto sebagai kurban Idul Adha 2025.

“Enggak nyangka, sapiku yang dipilih,” ujarnya ketika ditemui BK pada Selasa (27/5/2025). Ia berkisah, sapi itu awalnya hanya didata oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang. Beberapa hari kemudian, datang kabar bahwa ternaknya dibeli dengan harga Rp75 juta oleh presiden. “Baru tahu setelah disebut namanya Pak Presiden,” ucap dia.

Proses serah terima berlangsung pada 22 Mei lalu di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya. Ia sempat berjumpa dengan sejumlah peternak dari daerah lain yang juga sapinya dibeli untuk keperluan serupa. Di sana ia baru menyadari, harga jual sapinya termasuk paling rendah.

“Yang lain ada yang sapinya cuma 800 kilo, tapi dihargai Rp85 juta. Saya malah ditegur karena jual paling murah,” katanya sembari tertawa kecil.

Sapi simental itu kini dirawat di kandang khusus di wilayah Karangploso, Kabupaten Malang. Perawatan ekstra diberikan demi memastikan kebersihan dan kesehatan hewan, termasuk pemeriksaan rutin oleh dokter hewan. “Masih tunggu jadwal pengiriman dari dinas,” ujar Susanto.

Menurut rencana, sapi kurban milik presiden akan diterimakan di Masjid Agung Jami’ Kota Malang pada Jumat, 6 Juni mendatang, sebelum disembelih di rumah potong hewan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan, mengatakan bahwa ini kali pertama seorang peternak dari Malang dipilih sebagai penyedia hewan kurban presiden.

“Selama saya menjabat, belum pernah ada sebelumnya,” kata Slamet. “Ini jadi kebanggaan tersendiri.”

Bagi Susanto, lebih dari sekadar penjualan ternak, kisah ini menjadi momen yang tak akan dilupakannya. “Saya peternak kecil, tapi bisa nyumbang lewat presiden,” tuturnya. (hdm)