Batam, GK.com – Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip merupakan, sebuah pengembangan Desa Wisata yang pengelolaannya dilakukan dengan menerapkan prinsip – prinsip yang ramah lingkungan dan bermuara pada pelestarian lingkungan.
Melalui rangkaian penilaian oleh dewan juri yang berlangsung pada tanggal 19 Februari 2022 hingga 31 Maret 2022 silam, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip berhasil meraih posisi 50 besar Desa Wisata terbaik se- Indonesia pada gelaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dengan mengusung tema “Indonesia Bangkit”.
Kabar gembira itupun disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat melakukan kunjungannya ke Kota Batam.
“Dari 100 orang pekerja yang mengelola Desa Wisata ini membuktikan bahwa sektor pariwisata melahirkan lapangan kerja,” ujar Sandiaga Uno.
Menurutnya, konsep dari Desa Wisata ini mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan Daerah serta mensejahterakan masyarakat.
“Tujuan digelarnya ADWI Tahun 2022 sendiri adalah agar Desa Wisata yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki daya tarik wisata yang akhirnya akan mampu menjadi penggerak ekonomi tingkat Desa melalui Desa Wisata,” jelas Sandiaga Uno.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad akan berkomitmen mendukung penuh pengembangan Desa Wisata seperti yang dilakukan di Desa ini.
“Dengan adanya destinasi yang terus bermunculan seperti Desa Wisata, tentunya bisa memberikan pilihan lebih banyak lagi tempat berwisata yang dapat dikunjungi wisatawan,” kata Ansar Ahmad.
Lebih lanjut, dikesempatan itu, Ansar Ahmad meminta kepada Sandiaga Uno untuk melobi kesediaan Pemerintah Singapura guna membuka Pelabuhan Harbour Front, sehingga dapat membuka kembali jalur pelayaran ke Kepri.
“Padahal Singapura juga telah kembali membuka jalur penerbangan Internasional untuk semua penerbangannya. Kita ingin Kepri kembali menerima kunjungan Wisman melalui skema International charter flight Singapura-Bintan, termasuk Malayasia-Batam,” tutur Ansar.
Dilokasi yang sama, Kepala BP Batam yang juga menjabat sebagai Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, pariwisata merupakan sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19.
“Penurunan jumlah wisatawan lokal dan mancanegara serta pemberlakuan PPKM menjadi pukulan telak bagi para pelaku usaha pariwisata dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Batam. Meski demikian, kondisi pandemi Covid-19 yang terus membaik, kita optimis pariwisata di Kota Batam kembali bergairah,” ucap Rudi.
“Karena ini sudah masuk 50 besar, kita berharap menjadi pendorong pelestarian kawasan mangrove lainnya di Kota Batam,” tambah Rudi.
Sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Daerah, Muhammad Rudi juga berencana untuk memeriksa status lahan-lahan mangrove di Kota Batam agar dapat dilestarikan dengan bantuan pengelola kawasan setempat.
“Desa Wisata ini kita kemas tidak hanya khusus rekreasi, namun juga sarana edukasi. Sehingga bersama Pemerintah Provinsi Kepri kami akan membangun fasilitas trotoar bagi para pejalan kaki”. tutup Rudi.
Terdapat 7 aspek penilaian yang harus dicapai pengelola Desa Wisata, antara lain:
- Daya Tarik Pengunjung
- Homestay
- Toilet Umum
- Suvenir
- Digital dan Kreatif
- Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE)
- Kelembagaan
(Redaksi).
Editor : Milla