Tanjungpinang, GK.com – Sebanyak 180 masyarakat dari 18 Kelurahan se- Kota Tanjungpinang, mengikuti kegiatan Pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat dalam Penanggulangan Bahaya Kebakaran Tahun 2019, yang dilaksanakan oleh Pemadam Kebakaran Kota Tanjungpinang.
Kegiatan Pelatihan yang akan berlangsung selama 5 hari, yakni dari tanggal 16 hingga 20 September itu, dibuka di Hotel Bintan Plaza Tanjungpinang, Senin (16/9) sekitar pukul 09.00 Wib.
Nantinya, 180 peserta tersebut akan diberikan materi selama 3 hari dan simulasi selama 2 hari terkait penanggulangan bahaya kebakaran jika terjadi di Kota Tanjungpinang.
“Nantinya, pembelajaran yang akan kita berikan meliputi kebijakan Pemerintah dalam penanggulangan kebakaran di Kota Tanjungpinang, sistem ketahanan kebakaran Kota Tanjungpinang, peran ikut serta masyarakat dalam pencegahan kebakaran melakukan simulasi di Lapangan Pamedan dan masih banyak lagi,” ujar Kepala Satuan Polisi Pramung Praja dan Penanggulangan Kebakaran Kota Tanjungpinang, Hantoni.
Dikatakan Hantoni, tujuan kegiatan ini diadakan untuk membentuk BALAKAR (Barisan Relawan Kebakaran) yang ada di Kelurahan Tanjungpinang, BALAKAR ini nantinya akan bersinergi dengan Pemadam Kebakaran Tanjungpinang dalam melakukan penanggulangan bahaya kebakaran.
“Untuk BALAKAR, kita baru ada di dua Kelurahan saja, yakni Kelurahan Kampung Bugis dan Kelurahan Senggarang, semoga kedepannya BALAKAR akan ada di semua Kelurahan yang ada di Kota Tanjungpinang,” harap Hantoni.
Dalam kesempatan itu, Hantoni juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran di Kota Tanjungpinang.
Pada waktu yang sama, Wali Kota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd, yang hadir dalam kegiatan tersebut menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan, yang artinya jika sudah mendapatkan kiriman asap, jangan lagi membuat asap yang nantinya akan menambahpencemaran bagi udara di Tanjungpinang.
“Kegiatan pelatihan ini sangat penting untuk menghindari terjadinya bahaya kebakaran, yang saat ini sedang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia”. kata Syahrul. (MI).