Tanjungpinang, GK.com – Kecemasan masih menyelimuti warga Kampung Bugis, Tanjungpinang. Pohon-pohon tua yang menjulang tinggi di tepi jalan masih berdiri tegak, mengancam keselamatan mereka, terutama saat cuaca ekstrem melanda.
Keluhan warga yang disampaikan kepada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Tanjungpinang belum juga membuahkan hasil. Ketua RT, Lurah, bahkan warga telah berupaya melaporkan kondisi ini, namun respon Perkim dinilai lambat.
“Kami khawatir pohon-pohon ini tumbang dan menimpa rumah warga,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya (30/10/2024).
Setelah dikonfirmasi, Media ini mendapatkan penjelasan dari Farid, Kabid Pertamanan dan Pemakaman Dinas Perkim. Ia mengakui adanya laporan dari warga Kampung Bugis, namun terkendala minimnya kendaraan operasional.
“Kami hanya memiliki satu mobil untuk melayani seluruh Kota Tanjungpinang,” ungkap Farid melalui pesan singkat (31/10/2024).
Saat ini, tim Perkim sedang fokus menangani pohon-pohon di sepanjang Jalan Ir. Sutami yang lalu lintasnya padat dan rawan macet. Farid berjanji akan menindaklanjuti laporan warga Kampung Bugis setelah pekerjaan di Jalan Ir. Sutami selesai.
“Kami akan ke sana jika sudah ada waktu luang,” janjinya.
Prioritas Perkim: Jalan Protokol
Kondisi ini menunjukkan keterbatasan Perkim dalam menangani pohon-pohon berpotensi tumbang di seluruh wilayah Tanjungpinang. Dengan keterbatasan armada, mereka memprioritaskan area-area dengan risiko tinggi dan lalu lintas padat.
Warga Kampung Bugis berharap Perkim segera menepati janji dan memberikan solusi konkret untuk mengatasi ancaman pohon tumbang di wilayah mereka.
Pertanyaan yang Menggantung:
• Apakah satu unit kendaraan operasional cukup untuk menangani seluruh wilayah Tanjungpinang?
• Bagaimana Perkim memastikan keselamatan warga di daerah lain yang bukan jalan protokol?
• Apakah ada solusi alternatif yang bisa ditawarkan Perkim selain menunggu waktu luang?
Kasus ini menjadi pengingat bagi Pemkot Tanjungpinang untuk mengevaluasi kinerja Perkim dan mencari solusi agar pelayanan kepada masyarakat dapat lebih optimal. (RP)