Batam, GK.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terkait Realisasi Anggaran Triwulan II dan Pembahasan Rancangan KUA-PPAS APBD Perubahan TA. 2019, Kamis (25/7), pukul 19.30 Wib, di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Batam.
Dalam RDP tersebut, dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV H. Djoko Mulyono, SH, MH yang saat itu didampingi oleh anggota Komisi IV Safari Ramadhan, S.Pd,I dan Aman, S,Pd., MM, selain itu, juga turut hadir Kepala Disnaker Kota Batam Rudi Sakyakirti, SH., MH, Sekretaris Disnaker Nurul Iswahyuni, AMP, SE dan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Maryulis, SE, MM.
Terkait realisasi anggaran dan target keuangan dalam program Disnaker tersebut, anggota Komisi IV DPRD Batam, Aman mengatakan bahwa antara realisasi kegiatan dengan realisasi anggaran hendaknya harus linear.
“Misalnya antara Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan yang diberikan kepada Pencari Kerja, di realisasi sampai bulan Juni ada sekitar 85% dari sisi kegiatannya, akan tetapi, realisasi anggarannya hanya sebesar 38,9 persen saja,” ucap Aman.
Menjawab akan hal tersebut, Sekretaris Disnaker, Nurul Iswahyuni menyampaikan alasannya, mengapa realisasi kegiatan dan realisasi anggaran tersebut tidak balance.
“Hal itu dikarenakan menyangkut dengan kas yang belum mencukupi untuk pembiayaannya, sehingga prinsipnya sudah kita laksanakan, akan tetapi proses pembayarannya belum,” terang Nurul.
Disampaikan Nurul, terkait anggaran yang digunakan dalam setiap program kegiatan yang diadakan oleh pihak Disnaker Kota Batam saat ini bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni dan APBD Perubahan.
“APBD murni untuk Disnaker ada sebanyak Rp 25 Milyar dengan melaksanakan 4 program serta 17 kegiatan lainnya pada Tahun 2019 ini, sedangkan di APBD Perubahan ada sebanyak Rp 21,701,402,494,- dengan melaksanakan 4 program dan 13 kegiatan,” papar Nurul.
Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Maryulis, SE., MM, juga turut mengatakan bahwa, dalam kegiatan Pelatihan bagi Pencari Kerja dan Peningkatan Kemampuan, khusunya pada kegiatan Peningkatan Kemampuan, orang-orang yang telah bekerjadi di Kota Batam, yang tadinya belum disertifikasi, akan segera diberikan sertifikasinya.
“Untuk para pekerja yang ada di Kota Batam, saat ini sudah ada sekitar 7.000 an pekerja yang sudah kami berikan sertifikasinya, hal ini dikarenakan banyaknya rata-rata Perusahaan yang menginginkan para Pekerja yang memiliki sertifikasi, apalagi untuk perusahaan-perusahaan asing yang ada di Kota Batam ini,” ujar Maryulis.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Djoko Mulyono mengatakan, “berkaitan dengan teknisnya, memang ini Disnaker yang punya, kami tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan ini, namun kami mengharapkan kedepannya agar tetap selalu berkoordinasi kepada kami yang ada di Komisi IV ini, agar tidak terjadi miskomunikasi,” tegasnya.
Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti
Dikesempatan yang sama, saat ditanyai oleh awak Media ini terkait program magang ke Jepang, Kepala Disnaker Kota Batam, Rudi Sakyakirti menjelaskan bahwa saat ini para peserta yang telah mendaftar nantinya akan diseleksi terlebih dahulu.
“Saat ini untuk peserta yang mendaftar berjumlah 170 orang, nanti dari 170 peserta itu akan diseleksi lagi, kemudian akan kita pilih sekitar 30 peserta saja yang akan mengikuti pelatihan tersebut,” tuturnya
“Program magang ke Jepan ini sangat bagus, gajinya juga cukup besar disana, yaitu bisa mendapatkan 9 sampai dengan 12 juta jika di rupiahkan,” ucapnya.
“Bekerjanya juga nanti ada dibeberapa sektor, antara lain Industri, Perkebunan, dan lainnya, tentunya dalam hal ini sesuai dengan bidangnya masing-masing”. tutup Rudi. (RG).
Editor : Milla