Sabtu, Februari 15, 2025
spot_img

Transformasi PTKIN Menuju Indonesia Emas 2045

Bintan, GK.com – Kampus STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau mengadakan kuliah umum dengan tema “Transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Menuju Indonesia Emas 2045” pada hari Sabtu, 25 Januari 2025, di auditorium kampus. Acara ini menghadirkan Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Marwan Dasopang, M.Si., sebagai narasumber utama dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag., beserta istri, Ns. Nurhidayu, S.Kep., serta Kakanwil Kemenag Prov. Kepulauan Riau, Kakan Kemenag Kab/Kota di Kepri, para wakil ketua, dosen, tenaga kependidikan, dan ratusan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Faisal menyampaikan apresiasi kepada Ketua Komisi VIII DPR RI atas dukungannya terhadap pengembangan PTKIN, khususnya STAIN Sultan Abdurrahman. Ia menjelaskan bahwa dalam tujuh tahun terakhir, kampus ini telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, baik dari segi jumlah program studi, sarana prasarana, maupun kualitas sumber daya manusia. Jumlah mahasiswa yang awalnya hanya 120 orang kini telah meningkat menjadi lebih dari 2000. Saat ini, STAIN Sultan Abdurrahman memiliki 12 program studi, empat di antaranya telah terakreditasi “Baik Sekali”, dengan lebih dari 25 dosen bergelar doktor.

Dr. Faisal juga mengungkapkan bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 13 Tahun 2024, STAIN Sultan Abdurrahman telah memenuhi 100% syarat administratif untuk perubahan status menjadi IAIN. Ia berharap dukungan dari Komisi VIII DPR RI dapat memperlancar proses tersebut.

Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Marwan Dasopang, M.Si., menekankan pentingnya transformasi pendidikan tinggi Islam dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045. Ia menyatakan bahwa pendidikan tinggi Islam tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas bangsa. Marwan menyoroti perlunya perguruan tinggi untuk menjadi penggerak perubahan dengan menghasilkan lulusan yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi. Ia juga mengangkat isu strategis terkait pengelolaan haji, wakaf, dan sertifikasi halal, yang merupakan peluang besar bagi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar.

“Saya akan mendukung penuh proses perubahan status kampus ini menjadi IAIN, karena STAIN Sultan Abdurrahman sudah memenuhi syarat dan layak untuk itu. Semoga perubahan ini dapat segera terwujud,” ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Dr. H. Zoztafia, S.Ag., M.Pd.I., juga memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh STAIN Sultan Abdurrahman. Ia optimis bahwa transformasi ini akan terwujud melalui sinergi yang kuat antara semua pihak. “Kami siap memberikan data atau informasi yang diperlukan untuk mendukung kemajuan pendidikan Islam di Kepri,” tambahnya.

Pada sesi diskusi, mahasiswa turut menyampaikan aspirasi terkait pengembangan kampus, termasuk kebutuhan akan pembangunan asrama mahasiswa. Dr. Faisal menambahkan bahwa pada tahun 2025, kampus berencana membangun gedung pascasarjana dan asrama untuk mendukung mahasiswa dari berbagai wilayah di luar Kepulauan Riau, mengingat lokasi kampus yang cukup jauh dari pusat kota.

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan STAIN Sultan Abdurrahman dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.(Siska)

Related Articles

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest Articles