Anambas, GK.com – Keluhan warga Tarempa atas seringnya pemadaman listrik mendapat tanggapan dari Kepala PLN Tarempa, Anambas. Sayangnya, alasan yang disampaikan justru menuai protes dari masyarakat.
Dalam wawancara dengan media ini, Kepala PLN Tarempa mengakui adanya pemadaman, namun menyebutnya sebagai “padam temporer” dengan durasi di bawah 5 menit. Ia berdalih pemadaman tersebut merupakan “efek dari bekerjanya proteksi di jaringan”.
Warga merasa geram dengan pernyataan tersebut. “5 menit itu bukan waktu sebentar! Internet mati, usaha kami terganggu, bahkan alat elektronik bisa rusak,” ungkap seorang warga kesal, Jumaat (01/11/2024).
Kepala PLN Tarempa menyebutkan beberapa faktor penyebab pemadaman, seperti cuaca, gangguan binatang, pohon, dan gangguan mesin pembangkit. Namun, warga merasa alasan-alasan tersebut terlalu klise dan tidak memuaskan.
“Alasan itu terus yang diulang-ulang, tapi solusinya mana?” tanya warga lainnya.
Meskipun mengakui dampak pemadaman terhadap jaringan komunikasi, terutama signal Telkomsel, Kepala PLN Tarempa hanya menawarkan pemeliharaan rutin sebagai solusi. Warga menilai hal tersebut tidak cukup dan menuntut solusi yang lebih konkret, seperti penyediaan genset atau panel surya untuk tower Telkomsel.
Warga menginginkan tindakan nyata dan cepat untuk mengatasi permasalahan yang sudah berlarut-larut ini.
“Kami bosan dengan janji-janji. Kami butuh listrik yang stabil! Kami ingin hidup normal seperti daerah lain”. tegas seorang warga dengan nada frustrasi.
Permasalahan listrik di Tarempa bukan hanya soal penerangan, melainkan juga menyangkut akses informasi, kelancaran usaha, dan keselamatan warga. Sudah saatnya PLN Tarempa berbenah dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. (RP)