Batam, GK.com – Tepat di hari Kamis (14/3) genap tiga tahun pasangan Walikota Batam, Muhammad Rudi dan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad memimpin Batam.
Dengan APBD Kota Batam di tahun 2018 Rp 2,574,446,475,071.26, seperdelapannya digunakan untuk belanja publik. Upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memasang Tapping Box sebanyak 400 unit di tahun 2018. Jumlah ini akan terus bertambah hingga target 1.500 Tapping Box terpasang. Dari pemasangan Tapping Box tahun 2018 realisasi pajak hotel Rp 108,854 miliar meningkat 101,59 persen dari target. Begitu juga dengan pajak restoran yang terealisasi sekitar 72,613 miliar atau 105,85 persen.
Dari pajak restoran itu, setelah dilakukan pemasangan Tapping Box terdapat kenaikan PAD Rp 31,121 miliar dari target PAD Rp 29,190 miliar. Dengan komitmen meningkat PAD, Pemko Batam berupaya terus untuk menata dan membangun Batam sebagai Kota Wisata. Sejak dilantiknya pada 14 Maret 2016, Pemerintah Kota (Pemko) Batam di bawah kepemimpinan Rudi-Amsakar melaju menata Kota Batam menjadi kota yang indah dan menarik. Tentunya hal ini untuk mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara sebanyak-banyaknya, sehingga orang yang berkunjung ke Batam terutama masyarakat Kota Batam itu sendiri merasa nyaman.
Dalam pertumbuhan ekonomi Batam yang sempat terpuruk membuat Rudi-Amsakar menjadikan kota ini sebagai Kota Wisata selain Industri, Perdagangan dan Alih Kapal. Bekerja dengan cepat agar manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat Batam. Merubah wajah Batam dengan menata ruas jalan utama yang dimulai dari kawasan Jodoh-Nagoya.
Pembangunan infrastruktur ini menjadi prioritas yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batam. Berkat kerja cepat inilah, kini lebar Right of Way (ROW) jalan di kawasan Batam Centre, Nagoya, Jodoh rata-rata mencapai 50 meter, membuat kondisi jalan tersebut disulap hingga menjadi lima enam lajur di satu jalur.
Di Tahun 2018, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Batam melakukan penataan jalan di 11 titik jalan perkotaan. Diantaranya pembangunan jalan yang dikerjakan pada tahun 2019 adalah penataan jalan Simpang Patung Kuda-Simpang Bengkong Seken dengan panjang 2,700 meter. Jalan di kawasan itu dibangun menjadi 2 jalur dengan 2 lajur. Selanjutnya penataan jalan Simpang Kabil-Simpang Masjid Daya Batam sepanjang 3,650 meter.
Jalan ini dilebarkan menjadi 2 jalur dengan 4 lajur. Selanjutnya peningkatan jalan Simpang Baloi Centre-Simpang Kampung Nelayan dengan panjang 600 meter dilebarkan menjadi 2 jalur dengan 3 lajur. Peningkatan jalan Simpang Polsek Lubuk Baja-Simpang Baloi Center sepanjang 1,500 meter menjadi 2 jalur 3 lajur. Dan pembangunan jalur ke dua yaitu Simpang KDA-Simpang Kantor Camat Batam Kota sepanjang 543 meter, menjadi 2 jalur dan 2 lajur. Dari pelebaran jalan inilah diharapkan nantinya dapat mengurangi kemacetan yang kerab terjadi, sehingga arus lalu lintas di Kota Batam dapat berjalan secara lancar.
Kawasan yang sudah tertata dilengkapi taman dan pedestrian juga di dandani dengan ditambahnya lampu penerangan jalan, dan lampu warna-warni untuk hiasan dengan aneka ragam bentuk bunga seperti teratai, tulip, dan lainnya. Saat ini Jalan lingkungan dan drainase lingkungan juga menjadi fokus pasangan ini. Melalui program Pemberdayaan Masyarakat Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PM-PIK) jalan dan drainase di pemukiman masyarakat dibenahi.
Sejak tahun 2016 melalui APBD Kota Batam, telah dianggarkan anggaran PM-PIK dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya. Setiap Kelurahan memperoleh anggaran PM-PIK sebesar Rp 1,1 miliar di tahun 2018. Nilai ini tentunya akan meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 1 miliar.
Kerja keras pembangunan infrastruktur ini membuahkan hasil, ini terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Kota Batam pada Tahun 2018 lalu hingga mencapai angka 1.887.244 jiwa. Angka ini tentunya meningkat sekitar 322.527 jiwa dari tahun 2017 yang berjumlah sebesar 1.564.717 jiwa.
Saat ini, infrastruktur memanglah menjadi faktor utama orang datang untuk berkunjung ke suatu berbentuk kalajengking. Namun yang tak kalah penting tentunya destinasi wisata juga turut mulai disiapkan, mulai dari mempersiapkan resort, fasilitas hotel bintang 5, menata pantai dan Pulau Putri.
Masjid Sultan Mahmud Riayatsyah, Kecamatan Batu Aji
Tak hanya itu saja, sebagai Bumi Melayu dan Kota Madani, juga tak luput dipersiapkan Wisata Religi nya. Salah satu destinasi wisata religi yang tengah dipersiapkan adalah Masjid Sultan Mahmud Riayatsyah yang berada di Kecamatan Batu Aji. Pembangunan masjid yang dikerjakan tahun jamak ini sudah di mulai pada tahun 2017 dan berakhir di tahun 2019 ini.
Nantinya bangunan masjid ini terdiri dari bangunan utama seperti Menara Pandang, Payung Membrane, Menara setinggi 99 meter, Kubah Kecil dan Landscape. Masjid ini nantinya akan menjadi masjid terbesar se- Sumatera berkapasitas 25 ribu jamaah.
Rudi memilih Batu Aji sebagai tempat pembangunan masjid agar nantinya perputaran ekonomi di Kota Batam dapat merata. Pertumbuhan ekonomi di Batam yang sempat jatuh diangka 2,01 persen pada Tahun 2017 merangkak naik di tahun 2018 diangka 4,56 persen.
Desember 2018, Rudi telah meresmikan Kebun Raya, Batam (KRB) yang terletak di Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa. Lokasi KRB ini mempunyai luas sekitar 86 hektar. Lokasi ini merupakan kawasan pariwisata dan pintu masuk jalur internasional.
Kebun Raya yang berada di tengah-tengah kawasan resort dan wisata alam Nongsa antara lain Tering Bay Golf, Palm Springs Golf, Beach Resort dan masih banyak lainnya. Arsitektur KRB mengkombinasikan antara budaya Melayu dan arsitektur modern. Kebun ini memiliki tema koleksi “Tumbuhan Pulau-pulau Kecil dan Pesisir Indonesia” yang akan disusun berdasarkan Biogeographic Region yang meliputi koleksi dari Kepulauan dengan Jumlah tumbuhan koleksi Kebun Raya, Batam dari hasil eksplorasi yang sudah mencapai 119 famili, 428 marga, 666 jenis dan 9.480 spesime.
Disamping fokus pada pembangunan infrastruktur, Rudi-Amsakar juga berkomitmen dalam memberikan kemudahan dan kepastian hukum dalam pengurusan perizinan bagi pelaku usaha yang berinvestasi di Batam.
Membangun Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kota Batam, mempercepat pengurusan izin tentunya sudah diterapkan Online Single Submission (OSS). Sebagai Pilot Project yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) MPP Batam sering menerima kunjungan dari Kabupaten/Kota se- Indonesia.
Selama tahun 2018 MPP Batam menjadi rujukan 450 bagi instansi publik. MPP Batam juga berhasil menorehkan prestasi dengan diberikannya penghargaan kepada MPP Kota Batam sebagai Wujud Nyata Pelayanan Publik Kelas Dunia.
Mall ini sebagai bentuk pemotongan birokrasi karena di satu gedung bisa melayani seluruh pelayanan publik. Di Mall Pelayanan Publik di Gedung Sumatra Promotion Center Batam nantinya juga melayani sebanyak 430 perizinan non perizinan dari 30 instansi vertikal dan 5 perbankan. Secara resmi Menpan-RB, Syafrudin telah meresmikan MPP Kota Batam pada September 2018 lalu.
Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam, Pemerintah Kota Batam bekerjasama dengan Bank Riau Kepri mentargetkan pemasangan 500 Tapping Box pada tahun 2018 lalu. Taping Box dipasang di empat jenis pajak, yakni restoran, hotel, tempat hiburan dan parkir untuk mencatat dan merekam semua transaksi yang terhubung dengan sistem perpajakan Pemko Batam.
Upaya ini tentunya sebagai wujud instrument dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), guna membiayai belanja infrastrukur dan pembangunan lainnya, serta menghindari kebocoran pajak dan retribusi daerah. Setiap transaksi pajak daerah nantinya akan diterima secara real time di sistem, langsung terekam dan transparan. Launching Implementasi System Monitoring penerimaan pajak online ini langsung dilakukan oleh Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Basaria Panjaitan November lalu.
Dalam tata kelola pemerintahan dalam system penganggaran Pemko Batam sudah menerapkan system E- Planning dan E- Budgeting. Sistem transaksi non tunai pun sudah diberlakukan di Pemko Batam sejak tahun 2017 dimulai di enam instansi dan di tahun 2018 seluruh bagian OPD di Pemko Batam sudah menggunakan transaksi non tunai tersebut.
Dibidang sosial kemasyarakatan, duo pasangan ini menganggarkan insentif setiap tahunnya melalui APBD Kota Batam. Melalui Kementrian Agama (Kemenag), Rudi-Amsakar menghibahkan anggaran untuk insentif bagi para guru agama yang mengajar dibawah naungan Kemenag. Selanjutnya insentif untuk RT/RW se- Kota Batam yang diberikan. Guru swasta mulai di tingkat TK/RA, SD/MI, SMP/MTS juga turut diberikan insentif, termasuk untuk para guru TPQ, Imam Masjid dan Mubaligh yang menerima bantuan dari Pemko Batam.
Satu lagi permasalahan yang perlahan mulai terselesaikan yakni soal sampah. Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai dibenahi system pengangkutan sampah di kawasan pemukiman hingga pengelolaan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Sampah TPA Telaga Punggur yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, sudah mulai beroperasi pada bulan Januari 2019 ini.
Kementerian PUPR RI telah membangun titik Sanitary Landfill baru di TPA Telaga Punggur, kini pada titik penumpukan sampah yang baru ini, tanah dilapisi Membrane, sehingga tidak merusak lingkungan karena sampah tidak langsung bercampur dengan tanah.
Selain itu, di TPA Telaga Punggur saat ini juga sudah tersedia pipa untuk mengumpulkan Gas Metan dari sampah. Gas ini dapat juga dimanfaatkan untuk kegiatan rumah tangga warga sekitar, seperti untuk masak. TPA ini memiliki luas lokasi Sanitary Landfill baru sekitar 2,4 hektare dengan ketinggian 30 meter.
Dengan jumlah sampah rumah tangga yang ada ini nantinya titik baru diperkirakan dapat bertahan hingga 7-10 tahun. Bak lindi di sel baru ini terdiri dari lima bak. Mulai dari ekualisasi, bak ABR, fakultatif, maturasi, dan wetland. Setelah itu air dari sampah dialirkan ke laut melalui pipa yang dipasang di bagian bawah TPA.
Kerja Keras Berbuah Penghargaan.
Kerja Keras Rudi dan Amsakar sejak memimpin Kota Batam sudah dirasakan oleh Masyarakat Kota Batam saat ini. Tidak hanya itu saja, berbagai lembaga dan Kementerian mengakui akan keberhasilan Rudi di berbagai bidang dengan menjadikan Batam memperoleh
banyak penghargaan dan Batam juga dijadikan sebagai referensi berbagai program dan kebijakan publik, diantaranya Program Tapping Box, Mall Pelayanan Publik, hingga Pelaporan LHKPN terbaik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Atas kerja keras dan komitmen dalam membangun pariwisata Batam, Rudi juga menerima penghargaan dari Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards pada Tahun 2018 lalu. Penghargaan ini diterima Pemko Batam atas prestasi dalam performansi, inovasi dan komitmen dalam membangun pariwisata Batam.
Walikota Batam, Muhammad Rudi saat menerima penghargaan LHKPN dari KPK
Pemko Batam juga menerima penghargaan dari Menteri Keuangan RI atas capaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian untuk laporan keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2013/2017. Belum lama ini KPK juga memberikan penghargaan instansi dengan penerapan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Terbaik di Tahun 2018 kepada Pemko Batam.
Selanjutnya Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memberikan penghargaan kepada Pemko Batam sebagai kota terbaik yang mendukung pencapaian standar keselamatan dan keamanan dalam pemanfaatan tenaga nuklir.
Pemko Batam menerima penganugerahan Predikat Kepatuhan Tinggi 2018 terhadap standar pelayanan publik dari Ombudsman RI. Pemko Batam masuk 3 besar dengan capaian nilai 93,82 setelah Ambon dan Sawahlunto.
Selanjutnya Pemko Batam juga berhasil meraih penghargaan Smart Sanitasi Award (SSA) atas prestasinya sebagai peringkat pertama kategori National Water and Sanitation Information Services (Nawasis) terbaik dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Walikota Batam, Muhammad Rudi juga menerima penghargaan Enterpreneur Award 2018 Kategori Kemiskinan dan Kesehatan. (Hms/Red).
Editor : Milla